Krisis Ekonomi di LN, Harga Kelapa Sawit di Indonesia Anjlok

- Senin, 12 November 2018 18:56 WIB

Warning: getimagesize(https://www.hariansib.com/cdn/photo/dir112018/hariansib_Krisis-Ekonomi-di-LN--Harga-Kelapa-Sawit-di-Indonesia-Anjlok.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 171

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 172
SIB/Chairul Matondang
SAHUTI ASPIRASI : Anggota DPR RI Ir Salomo Hutabarat menyahuti aspirasi warga untuk dibawa ke DPR RI pada reses di Desa Gunungmelayu, Kecamatan Kualuh Selatan, Kabupaten Labura, Minggu (11/11).

Aekkanopan (SIB) -Krisis ekonomi yang terjadi di Luar Negeri (LN), khususnya di negara India, Pakistan dan RRT (3 negara yang paling banyak membeli minyak kelapa sawit Indonesia) memicu anjloknya harga kelapa sawit di Indonesia. Hal itu disampaikan anggota DPR RI dari Partai Gerindra Ir Salomo P Hutabarat kepada warga Desa Poludogom, Kecamatan Kualuh Hulu yang mengeluh karena anjloknya harga kelapa sawit saat reses masa sidang I tahun 2018-2019 di Dusun II Aeksordang, Desa Pulodogom, Kecamatan Kualuh Hulu, Sabtu (10/11).

Politisi kelahiran Membangmuda, Kecamatan Kualuh Hulu itu menjelaskan, sekira 32 juta ton produksi minyak kelapa sawit (cpo=crude palm oil) Indonesia setiap tahunnya. Sebanyak 16 juta ton cpo diolah dan digunakan di dalam negeri dan sekira 16 juta ton lagi ekspor ke luar negeri.

Negara yang paling banyak membutuhkan cpo itu lagi terjadi krisis ekonomi sehingga permintaan negara itu rendah yang akibatnya menumpuk cpo di dalam negeri.  Saat ini, cpo menumpuk karena tidak laku dijual ke luar negeri, akibatnya harga jual kelapa sawit rakyat rendah di dalam negeri, imbuh anggota Komisi X DPR RI tersebut.

Pemerintah diharapkan segera mencari solusi agar harga kelapa sawit kembali membaik. "Jangan lagi pemerintah terlena dan secepatnya pemerintah bertindak misalnya sesegera mungkin membangun pabrik untuk industri hilir kepala sawit dan dengan berdirinya pabrik-pabrik itu diyakini akan dapat menjawab keluhan petani kelapa sawit," imbuh suami Ketua DPC Gerindra Labura Ir ND Retno Sitowulan.

Saat reses, warga mengeluh dan mempertanyakan kenapa harga kelapa sawit dan karet anjlok. Menurut warga desa itu yang umumnya petani karet dan kelapa sawit, harga kalapa sawit terkini Rp 975 / Kg, padahal harganya pernah mencapai Rp 2000/Kg. Harga karet juga pernah mencapai Rp 20.000/Kg dan beberapa tahun terakhir sampai sekarang harganya hanya Rp 6000/Kg.

Saat reses di Desa Gunungmelayu, Kecamatan Kualuh Selatan, Salomo Hutabarat menerima masukan berkaitan pendidikan dan mahalnya buku. Mengenai masalah KTP juga menjadi masukan untuk dibawa ke DPR RI.(F09/d)


Tag:

Berita Terkait

Martabe

UNITA Perkuat Jejaring Nasional, Presentasikan Riset di Forum Akademik

Martabe

Turnamen Bulutangkis Junior Cup I, Bangkitkan Semangat Olahraga

Martabe

PKSS Perkuat Kolaborasi Berkelanjutan untuk Cetak SDM Muda Berdaya Saing

Martabe

Ciptakan Rasa Aman, Polres Tanjungbalai Gelar Patroli Malam Hingga Dini Hari

Martabe

Wakapolres Agara: Narkotika itu Sama Bahayanya Dengan Judi Online

Martabe

Layanan Adminduk Hadir di Kantor Kecamatan di Tapteng