Proyek Puskesmas Tugala Oyo Rp3,4 Miliar Disebut Rawan Kecurangan, Kadiskes Tidak Tahu Menahu

* PPK: Pekerjaan Sudah Sesuai
- Rabu, 14 November 2018 18:43 WIB

Warning: getimagesize(https://www.hariansib.com/cdn/photo/dir112018/hariansib_Proyek-Puskesmas-Tugala-Oyo-Rp3-4-Miliar-Disebut-Rawan-Kecurangan--Kadiskes-Tidak-Tahu-Menahu.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 171

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 172
Yaadil Telaumbanua

Nias Utara (SIB) -Terkait pembangunan Puskesmas Tugala Oyo Nias Utara (Nisut) berbiaya Rp 3,4 miliar menggunakan DAK TA 2018 terindikasi ada kecurangan karena disebut-sebut berbeda dari perencanaan seperti diberitakan SIB sebelumnya, Kadis Kesehatan Nisut Yaadil Telaumbanua mengaku tidak tahu menahu, Senin (12/11).

"Saya kan bukan orang teknis, permasalahan yang terjadi di beberapa item kegiatan itu belum dilaporkan PPK. Saya coba koordinasikan dulu, jika ditemukan masalah kan ada tim pemeriksa nantinya yang dapat  menyimpulkan," katanya berdalih.

Soal penggunaan material yang diduga tidak sesuai, ketika ditanya tidak dijawab. "Kalau itu PPK dan perencana yang lebih tahu, sebab PPK yang sering turun lapangan," kilah Yaadil lagi.

Untuk penggunaan material Sirtu termasuk batu kapur yang diduga dipergunakan, Yaadil mengaku hal itu sudah melewati tahap uji lab. Sayangnya Yaadil enggan mengatakan laboratorium yang digunakan.  

Sementara penggiat LSM di Nisut, Eli Juni Rahmat Zega yang mengaku memantau proses pembangunan proyek itu sejak dimulai merasa jengkel dengan maraknya ketidaksesuaian termasuk penggunaan material. "Saya sarankan Kadis jangan pura-pura tidak tahu kejanggalan. Dia (Kadis) itu kan pengguna anggaran, kalau mau jujur kenapa tidak transparan, mustahil item kegiatan dan material yang digunakan tidak diketahuinya," kesalnya.

Ia pun meminta bagian bangunan terutama  penggunaan besi di bagian pondasi dan tiang gedung yang tidak sesuai termasuk material tidak layak agar dibongkar. "Itu mutlak dan tidak bisa ditolerir. Jika tidak, ini bukan hanya persoalan fatal, namun kualitas bangunan itu diyakini  tidak akan bertahan lama," katanya seraya meminta hal ini menjadi catatan bagi penegak hukum dan BPK untuk melakukan pengusutan nantinya.

Sementara PPK Yuniman Nazara yang dikonfirmasi menanggapi singkat. "LSM jangan mencari-cari masalah, pekerjaan itu sudah sesuai. Kalaupun ada masalah itu telah diselesaikan," katanya tanpa bersedia merinci. Soal penggunaan besi yang disebut-sebut juga tidak sesuai aturan, Yuniman justru meminta wartawan menanyakan kepada rekanan. (Dik-FZ/q)


Tag:

Berita Terkait

Martabe

Kapolrestabes Medan: Penjual BBM Eceran Rp50 Ribu per Botol akan Ditangkap

Martabe

OJK Komit Perkuat Tata Kelola dan Inovasi Keuangan Digital

Martabe

Gempa Bumi Guncang Sibolga, Pengungsi Berhamburan Keluar Posko

Martabe

Para Pemilik Kendaraan Antre Berjam-jam di SPBU Pamatang Raya Demi Dapatkan BBM

Martabe

Sinar Indonesia Baru Kolaborasi Pemkab Tapteng Bangun Jembatan Provinsi

Martabe

GKPI Doa Tengah Hari dan Beri Bantuan untuk Korban Banjir dan Tanah Longsor