Nias Utara (SIB) -Terkait pembangunan Puskesmas Tugala Oyo Nias Utara (Nisut) berbiaya Rp 3,4 miliar menggunakan DAK TA 2018 terindikasi ada kecurangan karena disebut-sebut berbeda dari perencanaan seperti diberitakan SIB sebelumnya, Kadis Kesehatan Nisut Yaadil Telaumbanua mengaku tidak tahu menahu, Senin (12/11).
"Saya kan bukan orang teknis, permasalahan yang terjadi di beberapa item kegiatan itu belum dilaporkan PPK. Saya coba koordinasikan dulu, jika ditemukan masalah kan ada tim pemeriksa nantinya yang dapat menyimpulkan," katanya berdalih.
Soal penggunaan material yang diduga tidak sesuai, ketika ditanya tidak dijawab. "Kalau itu PPK dan perencana yang lebih tahu, sebab PPK yang sering turun lapangan," kilah Yaadil lagi.
Untuk penggunaan material Sirtu termasuk batu kapur yang diduga dipergunakan, Yaadil mengaku hal itu sudah melewati tahap uji lab. Sayangnya Yaadil enggan mengatakan laboratorium yang digunakan.
Sementara penggiat LSM di Nisut, Eli Juni Rahmat Zega yang mengaku memantau proses pembangunan proyek itu sejak dimulai merasa jengkel dengan maraknya ketidaksesuaian termasuk penggunaan material. "Saya sarankan Kadis jangan pura-pura tidak tahu kejanggalan. Dia (Kadis) itu kan pengguna anggaran, kalau mau jujur kenapa tidak transparan, mustahil item kegiatan dan material yang digunakan tidak diketahuinya," kesalnya.
Ia pun meminta bagian bangunan terutama penggunaan besi di bagian pondasi dan tiang gedung yang tidak sesuai termasuk material tidak layak agar dibongkar. "Itu mutlak dan tidak bisa ditolerir. Jika tidak, ini bukan hanya persoalan fatal, namun kualitas bangunan itu diyakini tidak akan bertahan lama," katanya seraya meminta hal ini menjadi catatan bagi penegak hukum dan BPK untuk melakukan pengusutan nantinya.
Sementara PPK Yuniman Nazara yang dikonfirmasi menanggapi singkat. "LSM jangan mencari-cari masalah, pekerjaan itu sudah sesuai. Kalaupun ada masalah itu telah diselesaikan," katanya tanpa bersedia merinci. Soal penggunaan besi yang disebut-sebut juga tidak sesuai aturan, Yuniman justru meminta wartawan menanyakan kepada rekanan. (Dik-FZ/q)