Langkat (SIB) -Guna mengendalikan gejolak harga pasar atau inflasi, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Langkat menekankan empat program ( 4 K) sesuai hasil rapat kordinasi bulan Oktober 2018 di ruang rapat Sekdakab Langkat, Jumat (9/11).
Menurut Kabag Perekonomian Setdakab Langkat H Sutrisuanto, adapun 4 K yang harus dipedomani organisasi perangkat daerah tersebut yakni ketersediaan pasokan yaitu mengoptimalkan alokasi anggaran untuk membangun infrastruktur pertanian dan konektivitas, mempercepat proses pembebasan lahan, serta meningkatkan infrastuktur perdagangan.
Kedua, kelancaran distribusi dengan mendorong perdagangan antara daerah dengan melibatkan peran swasta untuk menurunkan disparitas inflasi antara wilayah di Indonesia. Ketiga keterjangkaun harga dengan meningkatkan ketersedian data dan informasi pangan yang terintegrasi, dengan memanfaatkan teknologi informasi, untuk perbaikan efektivitas kebijakan.
Sedangkan keempat komunikasi efektif. Dengan sosialisasi belanja bijak, penyampaian ketersedian barang kepada masyarakat dengan melibatkan peran media," sebutnya .
H Sutrisuanto juga memaparkan data Indek Harga Konsumen (IHK) di sejumlah kota /kabupaten Sumut. Komoditasitas utama penyumbang inflasi antara lain cabai merah, upah pembantu rumah tangga, ketupat/lontong sayur, bensin, sawi hijau, gaun/terusan dan cabai rawit.
Turut dipaparkan juga dalam Rakor TPID Langkat meliputi ketersediaan pangan dan harga pangan di Langkat cukup tersedia dan relatif stabil tidak ada kenaikan yang signifikan. Paparan disampaikan masing - masing dari Dinas Perindustrian dan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Langkat . (A-26/c).