Tanjungbalai (SIB) -Pemko Tanjungbalai didesak segera mengambil alih penyaluran LPG 3 kg demi menjamin ketersediaannya dan mencegah harga melambung.
Desakan itu diungkapkan Direktur Lembaga Cerdas Kota (LCK) Chairul Rasyid Pangaribuan SSos I kepada SIB, Selasa (13/11) menyikapi keresahan warga atas kelangkaan dan mahalnya harga jual gas LPG tabung 3 kg di Kota Tanjungbalai.
"Kelangkaan ini menimbulkan kecurigaan, sebab menurut Pemko Tanjungbalai kuota LPG 3 kg tidak kurang dan sesuai kebutuhan. Wajar masyarakat curiga ada "mafia" gas yang bermain dalam kelangkaannya. Bisa saja dioplos atau disuling seperti kasus yang diungkap Polres Tanjungbalai beberapa waktu lalu, ratusan tabung LPG 3 kg disita,"ujar Rasyid.
Menurut Rasyid, masalah kelangkaan dan kemahalan harga jual LPG 3 kg harus segera diatasi. "Pemko Tanjungbalai bersama Polres setempat harus serius mencari cara terbaik demi menjawab keresahan masyarakat," tegas tokoh pemuda Tanjungbalai ini optimis jika serius masalah segera berakhir.
Tindakan nyata harus segera dilakukan Pemko Tanjungbalai melibatkan pihak kepolisian. "Lakukan monitoring secara melekat terhadap pendistribusian LPG 3 kg, mulai dari terminal pengisian, agen, pangkalan hingga ke masyarakat. Tindak tegas jika ada agen dan pangkalan yang menyelewengkan LPG 3 kg dengan mencabut ijinnya," ujarnya.
LCK juga mendesak Pemko Tanjungbalai segera membentuk tim pengawasan dan pengaduan masyarakat, tentang pendistribusian LPG 3 kg yang melibatkan peran serta warta setempat.
Kelangkaan LPG 3 kg di Tanjungbalai masih terjadi, meski Pemko Tanjungbalai telah melakukan pengawasan. "Kabarnya sudah turun tim dari pemerintah setempat melakukan monitoring, tapi tetap saja langka. Harga per tabung gas 3 kg masih mahal, harganya mencapai Rp 30 ribu. Sudah mahal susah pula dapatnya," ujar Ucok, Fendi dan beberapa warga Tanjungbalai kepada SIB, Selasa (13/11) malam mengeluhkan kelangkaan LPG 3 kg.(E08/d)