Gunungsitoli (SIB) -Tim Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) berjumlah 30 orang dari Kodim 0213/Nias diminta terus bersemangat bersama tim SAR mencari korban tertimbun longsor di Desa Sukamaju Mohili Kecamatan Gomo Nias Selatan (Nisel). Hal itu disampaikan Dandim Letkol Inf Y Reymond RS Purba MTr melalui Pasiops Kapten Inf H Lase, Rabu (14/11).
"Saat ini kita semakin mengoptimalkan pencarian dengan mengarahkan pasukan menyisir sekitar lokasi rumah korban dan ujung longsoran tanah hingga daerah sungai di lereng bukit," jelas Kapten H Lase di ruang Unit Intel.
Pencarian yang kini dipimpin Danramil 11/Gomo, Kapten Inf O Zebua dikatakan berkekuatan 57 personil terdiri dari 30 orang PRCPB, Polri 10, Basarnas 7 dan warga 10. Sesuai penemuan dua korban terakhir di wilayah ujung longsor dan sungai, maka tim juga akan menyisir lokasi tersebut.
Kapten H Lase menjelaskan, tantangan di lapangan adalah jalan menuju lokasi berbukit dan curam, lahan longsor lembek akibat hujan sehingga sedikit terkendala sebab susah bergerak melangkah. Sementara untuk alat berat yang telah menuju lokasi dikatakan kesulitan menjangkau tempat.
Dijelaskan, pantauan terakhir medan longsor selebar 50 meter dengan panjang hingga 1,5 kilo meter, ketebalan tanah mencapai 15 meter.
"Namun kami tidak merasa terkendala, pencarian terus dilaksanakan secara manual hingga seminggu ke depan untuk dilakukan evaluasi," tambahnya.
Kodim mengimbau, masyarakat lain yang bermukim di daerah lereng sebaiknya menjauhi daerah itu sebab ada tanda tanda bagian perbukitan segera longsor pada suatu saat nanti.
"Kita imbau warga menjauh. Diminta juga tidak mendirikan rumah baru di daerah lereng karena akan berakibat fatal," ujarnya.
Sementara, informasi dari Koordinator Pos Pencarian dan Pertolongan SAR Nias, Tonggor Gultom, hingga Rabu sore tim SAR belum menemukan korban lainnya. Dari 7 korban diduga tertimbun, masih 3 yang ditemukan. (BR9/h)