Minta FDT Jangan Dihapus

Bupati Samosir: Kalau Pemprovsu Tidak Mau Menyelenggarakan,Kami Siap

Redaksi - Rabu, 15 Januari 2020 17:04 WIB

Warning: getimagesize(https://www.hariansib.com/cdn/uploads/images/2020/01/2891_Bupati-Samosir--Kalau-Pemprovsu-Tidak-Mau-Menyelenggarakan-Kami-Siap.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 171

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 172
innews.com
Bupati Samosir saat mengunjungi salah satu stand pada acara Samosir Musik Internasional' yang diadakan pada 23-24 Agustus 2019 lalu

Samosir (SIB)

Kritikan terhadap kebijakan Gubernur Provinsi Sumatera Utara Edy Rahmayadi terkait rencana penghapusan atau pembatalan Festival Danau Toba (FDT) menjadi perbincangan hangat dan meluas di kalangan masyarakat Sumut.

FDT yang sudah ditetapkan menjadi agenda rutin di Kawasan Danau Toba dan dilaksanakan setiap tahun dengan tuan rumah secara bergantian di tujuh kabupaten se-kawasan Danau Toba, namun pelaksanaan FDT tahun 2020 ini terancam gagal.

Sekaitan kebijakan Gubsu Edy tersebut, Bupati Samosir Rapidin Simbolon, dalam pesannya kepada wartawan, Senin (13/1) siang mengatakan, FDT jangan dihapus.

"Kalau memang Pemprovsu tidak mau menyelenggarakan, kami (Pemda Samosir) siap," tegas Rapidin.

"FDT bukan semata mencari benefit, tapi merupakan event budaya dan wisata di kawasan Danau Toba," katanya sembari menambahkan, saat ini angka kunjungan wisatawan ke kawasan Danau Toba sudah mulai bangkit kesempatan ini jangan sampai redup.

Selanjutnya Rapidin menjelaskan jumlah kunjungan wisata di daerahnya, pada tanggal 1-12 Januari 2020 sebanyak 42.041 orang dengan nilai pendapatan asli daerah Rp 231.667.000. Hal ini menunjukkan mulai bangkitnya pariwisata di Kabupaten Samosir. Meski tahun baru sudah lewat, masih banyak wisatawan asing datang ke Samosir," jelasnya.

Dijelaskannya lagi, bahwa promosi wisata lewat event sangatlah efektif. Karena saat ada event, para pengunjung yang datang akan memanfaatkan momen untuk ber-selfie dan mensharenya lewat berbagai media sosial.

Ditambahkannya, satu event yang telah dilaksanakan Pemkab Samosir adalah "Samosir Musik Internasional" yang diadakan pada 23-24 Agustus 2019 lalu yang mendapat sambutan yang luar biasa.

Event tersebut dikelola oleh event organizer yang profesional serta mumpuni dan melibatkan para pemangku kepentingan, sebut Bupati Rapidin.

Oleh karena itu, Bupati Samosir Rapidin Simbolon meminta FDT jangan dihapus. Itu menjadi bagian promosi wisata. Tinggal diperkuat saja promosi serta mengadakan event-event yang lebih bernilai jual tinggi.

Dikatakannya, kurang tepat kalau Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, pelaksanaan FDT tidak bermanfaat. "Menurut saya FDT bermanfaat namun penanganan pelaksanaannya perlu lebih profesional bila perlu dipercayakan kepada Event Organizer (EO) serta melibatkan seluruh pemangku kepentingan di kawasan Danau Toba," ujar Bupati Rapidin. (BR11/d)

Berita Terkait

Martabe

Penanganan Humanis di Dairi, Polda Sumut Tegaskan Komitmen Jaga Kamtibmas

Martabe

Pelindo Regional 1 Bantu Warga Terdampak Rob

Martabe

Wakapolda Sumut Hadiri Pembukaan KKRI, Bakes, dan Baksos HUT Ke-80 Armada RI di Belawan

Martabe

AS Pertimbangkan Obesitas Dalam Pengurusan Visa di Era Trump

Martabe

Dinkes Sumut Kerahkan Tiga Titik Layanan Medis untuk Kejuaraan Atletik Asia Tenggara U18 & U20

Martabe

Puluhan Anggota Komunitas Adat Gelar Aksi di Gerbang Utama COP30