DPRD Pematangsiantar Kritisi Belanja Penanganan Pandemi Covid-19

Redaksi - Sabtu, 19 September 2020 15:46 WIB

Warning: getimagesize(https://www.hariansib.com/cdn/uploads/images/2020/09/_6812_DPRD-Pematangsiantar-Kritisi-Belanja-Penanganan-Pandemi-Covid-19.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 171

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 172
Fuad Hasim/detikcom
Ilustrasi

Pematangsiantar (SIB)

DPRD Pematangsiantar mengkritik anggaran belanja terkait penanganan pandemi Covid-19 dan meminta data valid orang-orang yang sudah terpapar.

Demikian disampaikan para juru bicara Fraksi PDI Perjuangan, NasDem, Hanura, Demokrat, Golkar menyikapi pengantar nota keuangan Ranperda P-APBD tahun 2020 di rapat paripurna DPRD dipimpin Timbul M Lingga (ketua) didampingi Ronald D Tampubolon (wakil ketua) di Gedung Harungguan, Rabu (16/9) sore.

Jurubicara Fraksi PDI Perjuangan, Astronout Nainggolan memohon data paling mutakhir mengenai total belanja terkait penanganan Covid-19dan apa kendala yang dihadapi Satgas Percepatan Penanganan Covid-19.

Jurubicara Fraksi Hanura, Suhanto Pakpahan mengatakan realokasi anggaran penanganan pandemi Covid-19 bersumber dari pengurangan belanja rutin 50 persen, penghentian aktivitas belanja barang, tidak memiliki relevansi dengan upaya penanganan Covid-19, dimohon penjelasan wali kota.

Jurubicara Fraksi Partai NasDem, Tongam Pangaribuan meminta keterangan dari wali kota tentang akurasi data orang-orang yang sudah terpapar Covid-19. Disinggung mengenai eksistensi rumah singgah yang diperuntukkan buat pasien Covid-19. Wali kota diminta mengalokasikan anggaran pengadaan masker untuk dibagikan kepada masyarakat.

Jurubicara Fraksi Demokrat, Ilhamsyah Sinaga mengaku pihaknya belum melihat besaran anggaran realokasi dan refocusing yang digunakan untuk penanganan dan pencegahan pandemi Covid-19.

Jurubicara Fraksi Partai Golkar, Lulu Carey Gorga Purba mengutarakan apabila masih ada temuan terhadap OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Pemko Pematangsiantar terkait rekomendasi temuan BPK-RI, agar segera diselesaikan.

Di lain pemandangan umum fraksi-fraksi tersebut dipertanyakan apa faktor penyebab ketidakmampuan Pemko Pematangsiantar meningkatkan PAD (pendapatan asli daerah).

Fraksi Partai NasDem meminta penjelasan wali kota tentang persoalan pembangunan tugu Sangnaualuh yang dihentikan.

Fraksi Hanura meminta wali kota, meninjau ulang posisi Plt Kadis Pendidikan disertai argumentasi alasan untuk diganti. Disinggung pengadaan paket internet dan handphone bagi siswa tidak mampu, agar dapat mengikuti PJJ (pembelajaran jarak jauh).

Fraksi PDI Perjuangan menyarankan pendataan akurat pengusaha UMKM yang terdampak langsung pandemi Covid-19, bantuan Rp 2,4 juta pelaku UMKM. Selain itu dana bina lingkungan dan CSR perusahaan-perusahaan.(S02/c)


Tag:

Berita Terkait

Martabe

Anggaran Perjalanan Dinas dan Makan Minum 2024 di BPKPD Nisel Rp6,4 M Disorot

Martabe

Mini Market di Sibolga Mulai Beroperasi Kembali Dikawal Ketat Petugas

Martabe

APBN 2025 di Sumut Terserap Rp14,29 T, Penyaluran KUR Capai Rp12,78 T

Martabe

R APBD Labura TA 2026 Diketuk Malam Hari, Selisih Pendapatan dan Belanja Rp 10 M

Martabe

Anggaran Mebel Rp1,3 Miliar di DPRD Gunungsitoli Disorot Publik, Aktivis Minta Transparansi

Martabe

Kinerja APBN Sumut Capai Rp12,57 Triliun hingga September 2025