Ketua PWBS Roy Barus Nilai Penutupan Dua Penyeberangan Jalan di Berastagi Ganggu Aktivitas Ekonomi Warga

Redaksi - Sabtu, 14 Agustus 2021 12:47 WIB

Warning: getimagesize(https://www.hariansib.com/cdn/photo/berita/dir082021/_8149_Ketua-PWBS-Roy-Barus-Nilai-Penutupan-Dua-Penyeberangan-Jalan-di-Berastagi-Ganggu-Aktivitas-Ekonomi-Warga.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 171

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 172
Foto SIB/dok
Penyebrangan jalan di Kota Brastagi yang ditutup.

Medan (harianSIB.com)

Penutupan dua penyeberangan jalan di Kota Berastagi, Kabupaten Karo menuai kritik keras dari sejumlah kalangan. Pasalnya, penutupan penyeberangan yang cukup vital tersebut menganggu akses masyarakat dalam beraktivitas.

Adapun dua penyeberangan yang ditutup pemda setempat ini posisinya sangat strategis di Jalan Letjen Jamin Ginting, Berastagi. Penyeberangan pertama persis di depan Gang Serasi yang menghubungkan ke Pusat Pasar Berastagi.

Sementara penyeberangan kedua yang jaraknya cukup berdekatan menutup akses ke terminal. Dengan ditutupnya dua penyeberangan ini masyarakat harus memutar cukup jauh agar bisa menyeberangan menuju Pusat Pasar dan Terminal, begitu juga sebaliknya.

Jurnalis Koran SIB Rido Sitompul melaporkan, dua penyeberangan jalan yang ditutup itu diblokir dengan menggunakan pagar besi. Tidak diketahui jelas apa yang menjadi alasan Pemkab Karo menutupnya.

Hanya saja masyarakat menyampaikan keluhan dan protes atas penutupan dua penyeberangan yang menghubungkan ke pusat perekonomian warga Berastagi.

Salah satu warga Berastagi, Tanta Tarigan mengatakan dua titik penyeberangan itu ditengarai kerap menyebabkan kemacetan. Namun, dia menolak jika penyeberang jalan yang dijadikan biang keladi atas kemacetan tersebut.

"Menurut Polantas atau pemangku kebijakan yang terkait Dishub dan sebagainya mungkin mengira orang yang menyeberang menyebabkan kemacetan," ujarnya, Jumat (13/8/2021).

Akan tetapi, lanjut Tanta, sebenarnya yang menyebabkan kemacetan bukan warga yang menyeberang tapi dikarenakan angkot-angkot yang berhenti sembarangan serta terminal angkot yang tidak teratur. "Ini permasalahannya terminal angkot yang tidak beres," ucapnya salah satu Generasi Muda PWBS ini.

Menanggapi keluhan masyarakat tersebut, Ketua Persadan Warga Berastagi Sekitarnya (PWBS), Roy Joretta Barus mengecam tindakan Pemda yang menutup penyeberangan jalan secara sepihak tersebut. Pasalnya, penutupan ini tidak disertai solusi dari pemda terhadap masyarakat.

"Saya menerima keluhan dan aspirasi dari masyarakat bahwa penutupan penyeberangan itu sangat menganggu aktivitas. Seharusnya pemda sudah terlebih dahulu memiliki alternatif solusi sebelum mengambil tindakan ini," ujarnya dalam keterangannya.

Dia mengatakan penyeberangan ini merupakan akses sentral warga Berastagi berbelanja kebutuhan hidup sehari-hari menuju Pusat Pasar. Selain itu, dua penyeberangan ini juga dekat dengan sekolah, terminal dan pertokoan yang menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat.

"Dengan menutup total penyeberangan ini akan sangat berdampak sisi ekonomi terlebih di masa pandemi ini. Mengingat hanya dua penyeberangan yang dilengkapi zebra cross ditutup total tanpa solusi," tegas Roy Barus.

Sebagai perwakilan Generasi Muda PWBS, Roy Barus memandang sudah sepantasnya Kota Berastagi memiliki jembatan penyeberangan orang (JPO). Alih-alih membangun JPO, lanjut dia, pemda malah membatasi akses masyarakat dalam beraktivitas.

"Silakan pemda menutup penyeberangan jalannya jika dianggap menyebabkan kemacetan, tapi terlebih dahulu bangun JPO untuk masyarakat. Padahal Tanah Karo setiap tahunnya anggarannya Silpa, kenapa ini tidak dipergunakan sebaik mungkin untuk membangun fasilitas umum bagi masyarakat, " tegas pengacara muda ini.(*)

Editor
: Bantors Sihombing

Tag:

Berita Terkait

Martabe

Razia Pekat di Berastagi, Polres Tanah Karo Amankan 5 Wanita dan 6 Pria Serta Ratusan Alat Kontrasepsi

Martabe

Polsek Mardingding Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Janji Matogu Lau Pakam

Martabe

Polres Tanah Karo Tangkap Seorang Pria di Kabanjahe, Miliki Sabu 1,42 Gram

Martabe

Dalam Sehari, Dua Kebakaran Hanguskan Enam Rumah di Kabupaten Karo

Martabe

Produksi Buah Naga Merah di Sumut Naik 510 Persen, Laris di Pasaran

Martabe

Memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, Forkopimda Karo Tandatangani Komitmen Bersama Wujudkan Bebas Judi dan Narkoba