Kisaran (harianSIB.com)
Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Asahan menggelar workshop penguatan kapasitas Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dalam mewujudkan tanggap ancaman narkoba di Kabupaten Asahan dengan peserta insan pers, di Kisaran, Rabu (1/9/2021).
Narasumber dalam workshop tersebut, Kompol Rohim Marthin Gultom Plt Kepala BNNK Asahan, Iptu Syamsul Adhar KBO Satu Narkoba Polres Asahan, dr Vera Yusnani dari klinik BNNK Asahan dan Indra Sikoembang Ketua PWI Asahan.
Pada kesempatan pertama, Rohim Marthin Gultom menjelaskan apa yang dimaksud Kabupaten/Kota Tanggap Ancaman Narkoba (KOTAN), yaitu kebijakan yang mendorong arah berbagai sektor pembangunan di wilayah kabupaten/kota berorientasi pada upaya mengantisipasi, mengadaptasi dan memitigasi ancaman narkoba.
Selanjutnya, Iptu Syamsul Adhar menyampaikan prefektif hukum tentang narkoba. Dalam pemaparannya, Syamsul menyoroti kasus penyalahgunaan sabu-sabu yang banyak menjerat masyarakat. Tidak hanya itu, Syamsul menjelaskan sabu mempunyai daya hancur bagi yang terkontaminasi.
"Sabu itu menghancurkan otak, ekonomi dan keluarga," ujarnya.
dr Vera Yusnani pemateri selanjutnya berpesan pentingnya orangtua maupun keluarga untuk tahu bagaimana dan apa penyalahgunaan narkoba. Pengetahuan tersebut akan dapat mendeteksi sedini mungkin anggota keluarga yang terkontaminasi narkoba, sehingga bisa dilakukan rehabilitasi.
Sementara itu, Indra Sikoembang menyebutkan media punya peran dalam P4GN yakni melalui pemberitaan. Lewat berita, apa yang menjadi tujuan P4GN ataupun KOTAN akan tersampaikan ke masyarakat.
"Namun harus diingat, dalam setiap pembuatan berita tetap memedomani Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan mematuhi UU Nomor 40 Tahun 2009 tentang Pers," katanya. (*)