Kutacane (SIB)
Juru bicara Satgas penanganan dan penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) hewan ternak Kabupaten Aceh Tenggara Zul Fahmi SSos melaporkan, hingga Jumat 12 Agustus 2022, terdapat 272 ternak sapi yang terpapar PMK di wilayah kabupaten Aceh Tenggara.
Berdasarkan laporan petugas medik Veteriner kecamatan, dari jumlah sapi yang terpapar PMK tersebut, 75 ekor dinyatakan sembuh, 4 mati, 3 ekor dipotong paksa dan sisa sakit 190 ekor dari 215 sapi yang sudah ditangani, kata Zul Fahmi kepada SIB, Sabtu (13/8) via WhatsAppnya.
Menurut Fahmi yang juga Kadis Kominfo Aceh Tenggara itu, daerah asal wabah sudah dilakukan penyemprotan Disinfektan, desa Darul Amin Kecamatan Lawe Alas dan sekitarnya, serta beberapa desa di 7 kecamatan lainnya.
Untuk penanggulangan wabah PMK di daerah ini, upaya yang dilakukan tim satgas, melakukan sosialisasi kepada masyarakat peternak, agar memelihara ternaknya secara intensif, tidak melepas liarkan ternak.
Melakukan penyemprotan Disinfektan secara rutin pada area kandang, memperketat lalu lintas ternak dan memberi suntikan vitamin pada ternak ruminansia.
Kemudian Satgas PMK Kabupaten Aceh Tenggara sedang mempertimbangkan untuk menutup perbatasan, sembari melihat kenaikan jumlah yang terpapar PMK, ujarnya.
Terkait vaksin, Aceh Tenggara sudah dibantu 2.400 dosis vaksin PMK oleh Kementrian Pertanian yang didistribusikan Dinas Peternakan Aceh, namun masih perlu tambahan bantuan vaksin untuk pencegahan PMK di Aceh Tenggara, pungkas Fahmi. (B6/a)