Toba (harianSIB.com)Pembagian kartu
BPJS Ketenagakerjaan dengan sampul Bupati
Toba Poltak Sitorus menjadi pembicaraan hangat di tengah masyarakat.
Pasalnya pembagian kartu yang dilakukan oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan Kabupaten Toba disaat bupati cuti diduga kampanye terselubung.
Pembagian BPJS Ketenagakerjaan ini dilaksanakan di Aula Pertemuan Kantor Camat Siantar Narumonda, Kamis (3/10/2024) dengan menghadirkan mepala desa dan perangkat desa.
Ketua Bawaslu Toba, Sahat Sibarani yang ditanya wartawan menyampaikan pihak Bawaslu Toba bakal melakukan kajian apakah ini pelanggaran administrasi, pidana atau pelanggaran lainnya.
"Informasi awal ini menjadi bahan kajian kami nantinya dan akan kita proses nantinya lebih lanjut," ujarnya.
Selanjutnya, pihaknya bakal menyampaikan keputusan hasil kajiannya terkait adanya dugaan pelanggaran tersebut."Ini nanti akan kita lihat, instansi apa pemberi, lembaga mana, siapa yang diundang, apakah masuk defenisi kampanye untuk memenangkan Paslon. Karena yang dilarang dalam PKPU, lembaga dan instansi tidak bisa berpolitik praktis dengan tujuan menguntungkan salah satu Paslon," lanjutnya.
Terkait pembagian Kartu BPJS Ketenagakerjaan, Camat Siantar Narumonda Evendi Marpaung yang dihubungi wartawan melalui telepon selulernya, menyebutkan pembagian kartu tersebut dilaksanakan di Aula Kantor Camat.
Dikatakannya pemerintah ke
camatan hanya memfasilitasi dan yang memandu langsung Kadis Penanaman Modal Pelayanan terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan.
Kadis Kadis Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan, Reguel Hasadaan yang dihubungi melalui telepon selulernya menjelaskan, program pembagian Kartu BPJS tersebut adalah kelanjutan program sebelumnya.
"Itukan program Pak Bupati mulai tahun anggaran 2024. Baru dilaunching bulan Juni kemarin di Pendopo, Porsea dan Parsoburan. Ada 3 tempat kemarin. Ini yang kami laksanakan sekarang. Yang tidak mengambil kartu dari Kecamatan Siantar Narumonda, ada 100 an kartu yang tidak diambil," terangnya.
Kartu itu kan penting bagi masyarakat. Jadi kami antarlah langsung ke kecamatan supaya Pak Camat mengumpulkan aparatnya. Bukan masyarakat kami kumpulkan, perangkat desanya yang kami kumpulkan, paparnya.
Dikatakannya, adanya kartu bergambar foto Poltak Sitorus, pembagian kartu tersebut bukan bagian dari kampanye.
"Kenapa ada foto Pak Bupati? Karena itu program Pak Bupati. Bukan karena kampanye. Kan tidak ada nomor, cuma fotonya disitu," lanjutnya. (**)