Pakpak Bharat (SIB)- Proyek Pembangunan Sarana Air Bersih (PSAB) di Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat yang menelan anggaran Rp. 700 juta bersumber dana Bantuan Anggaran Provinsi Sumatra Utara (Bapsu) tahun anggaran 2013 dikerjakan CV YG diduga asal jadi dan hingga saat ini tak kunjung selesai serta dikuatirkan proyek gagal . Masyarakat setempat mengancam akan melakukan aksi demo mendatangi kantor DPRD dan Bupati Pakpak Bharat untuk mengadukan hal itu.Tokoh Pemuda Kecamatan Kerajaan Agus Manik didampingi beberapa warga Desa Sukaramai, kepada wartawan , Selasa (4/2/2014) mengatakan, sangat kecewa dengan hasil pembangunan PSAB tersebut yang hingga saat ini belum dapat dinikmati masyarakat. Padahal pekerjaan proyek yang dilaksanakan tahun anggaran 2013 lalu sangat didambakan warga .Dikatakan Agus, jika rekanan dan dinas terkait tidak segera melakukan perbaikan kesabaran masyarakat akan habiskan sewaktu-waktu akan membongkar pipa air yang telah di pasang karena melewati perladangan warga. “Kalau memang tidak berfungsi untuk apa dipertahankan sebab keberadaan pipa di area perladangan dengan sendirinya mengganggu tanaman kamiâ€, sebut warga emosi.Mereka juga berjanji akan melakukan aksi demo ke kantor DPRD dan Bupati untuk mempertanyakan sebab musibab kegagalan proyek tersebut. Jangan Proyek pembangunan sarana air bersih yang dikerjakan CV YG hanya menjadi lahan basah bagi para koruptor untuk memperkaya dirinya sendiri tanpa memikirkan keberlangsungan hidup masyarakat. Oleh sebab itu Agus menghimbau dinas terkait dari Propinsi Sumatera Utara maupun aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan karena diindikasikan melakukan penyimpangan dan merugikan keuangan negara.Hal yang sama dikemukakan Kepala Desa (Kades) Sukarame Kaminter Manik. Dia sangat keberatan atas hasil PSAB yang dikerjakan oleh CV YG. "Saya kenal baik dengan kontraktornya tapi kalau untuk hasil pekerjaannya yang tidak benar jelas saya tidak terima. Karena semua pengguna air dari pekerjaannya itu adalah warga saya", papar Kades.Dikatakan , sebelumnya melalui dana PNPM sebesar Rp 148 juta desa mereka dapat menyediakan air bersih kepada 108 kepala keluarga selama 24 jam non stop. "Yang saya herankan masak dengan sumber air yang sama dengan jumlah dana yang jauh lebih besar Rp 700 juta air tidak juga dapat mengalir," kata Kaminter Manik merasa heran.Untuk itu, Kaminter Manik selaku Kepala Desa mengharapkan kepada dinas terkait untuk melakukan pengawasan yang ketat terhadap rekanan yang mengerjakan proyek PSAB di Kecamatan Kerajaan demi terwujutnya kesejahteraan masyarakat yang sangat mendambakan sarana air bersih sebagai kebutuhan vital.Dinas Pekerjaan Umum bidang Cipta Karya Pakpak Bharat melalui Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan ( PPTK ) Ridwan Limbong yang disambangi di ruang kerjanya, Selasa (4/2) mengakui pekerjaan fisik pembangunan sarana air bersih yang di kerjana CV Yosapat Grup sepanjang 6,5 KM di Kecamatan Kerajaan dinyatakan telah selesai kendati hingga kini belum mengalirkan air. Menurutnya air belum dapat dialirkan karena ada kesalahan teknis dalam pemasangan pipa mengakibatkan dorongan air tidak dapat menjangkau bukit yang tinggi menuju pemukiman warga di Kecamatan Kerajaan.“Kami sudah mengintruksikan kepada rekanan untuk memindahkan jalur pipa sepanjang 300 meter dari sumber air di Kacimbe agar air dapat di alirkan ke pemukiman warga dan rekanan sudah setuju, jadi kita tunggu saja lah," sebut Ridwan.Ridwan Limbong tidak menampik minimnya pengawasan yang di lakukan pihaknya terhadap rekanan yang mengerjakan proyek tersebut akibat minimnya personil bidang Cipta Karya, "Ya kami mengaku kurang pengawasan terhadap rekanan yang mengerjakan proyek PSAB di Kecamata Kerajaan sebap personil kita disini terbatas apalagi jaraknya jauh, gak mungkinlah setiap hari kami disana sementara pekerjaan disini pun padatâ€, sebutnya santai.(B7/c)