Rantauprapat (harianSIB.com)Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Kabupaten Labuhanbatu telah selesai menggelar debat publik calon bupati (Cabup) dan calon wakil bupati (Cawabup) Labuhanbatu pada Pilkada serentak tahun 2024. Debat publik digelar 2 sesi. Sesi pertama pada Senin 28 Oktober 2024 dan debat sesi kedua dilaksanakan, Sabtu (16/11/2024) sore, di tempat yang sama, Ballroom Suzuya Hotel Rantauprapat.
Debat ini dihadiri unsur Forkopimda, diikuti Paslon nomor 1, Faizal Amri Siregar ST-Raja Fanny Fatahillah SS MSi, Paslon nomor 2, dr Hj Maya Hasmita SpOG MKM-H Jamri ST, dan calon wakil bupati nomor 3, Hj Ellya Rosa Siregar SPd, tanpa didampingi calon bupatinya. Dalam 2 kali debat, calon bupati nomor 3 tidak pernah ikut. Cawabup Ellya Rosa maju sendiri mengikuti debat hingga 2 sesi. Ia mengatakan Hendri Daulay kurang sehat. Pada debat pertama, Ellya Rosa juga menyebut Hendri sedang kurang sehat. Ketua KPU Labuhanbatu Zafar Sidik Pohan MSi, saat dikonfirmasi SIB mengatakan ada surat sakit dari Hendri ke KPU. "Surat sakitnya ada," sebut Zafar.
Debat publik sesi II ini berlangsung saling sindir antara pasangan calon nomor 1, 2 dan 3. Termasuk antarpendukung para Paslon. Namun demikian situasi di dalam dan di luar gedung itu terkendali dan aman, dikawal puluhan personel Polres Labuhanbatu dan Kodim 0209/LB
Debat diawali dari segmen 1, penyampaian visi dan misi. Paslon nomor 1 ingin membawa perubahan dan harapan baru untuk Labuhanbatu. Paslon nomor 2 ingin membawa Labuhanbatu cerdas dan bersinar dengan pola membangun desa menata kota. Calon nomor 3 ingin Labuhanbatu bersih. Kemudian segmen 2, penajaman visi dan misi Paslon dan masing-masing calon menjawab pertanyaan panelis yang dibacakan moderator dengan tema menyelesaikan persoalan daerah.
Calon nomor 2 mengambil pertanyaan, lalu dibacakan moderator. Sebagian besar pengguna narkoba di Kabupaten Labuhanbatu berasal dari keluarga kurang mampu. Bagaimana mengatasi atau penanggulangan narkoba di Labuhanbatu, jika terpilih sebagai bupati dan wakil bupati.
Maya menjawab dan menyatakan narkoba adalah musuh bersama. Pemberantasan narkoba harus dilakukan dengan sinergi atau bekerjasama dengan masyarakat, aparat penegak hukum, tokoh agama dan tokoh etnis.