Tapteng(harianSIB.com)Bupati Tapanuli Tengah mendapat sambutan hangat dari warganya saat menghadiri undangan ramah tamah dari warga Lobutua, Kecamatan
Andam Dewi, sebagai syukuran terpilihnya
Masinton Pasaribu - Mahmud Lubis sebagai Kepala Daerah Tapanuli Tengah baru pada Kamis (1/5/2025).
Dalam kesempatan itu, warga melaksanakan kegiatan mamoholi dan mangupa-upa atau memberikan doa kepada Masinton serta mempersembahkan tarian tor-tor dari sanggar Tunas Habonaran yang diselenggarakan di Desa Lobutua, Kecamatan Andam Dewi.
Sandri Jhon Simarmata, Ketua Komunitas Tunas Haboranan Lobutua, mengucapkan terima kasih atas kehadiran bupati dalam acara yang dipersembahkan oleh warga.Ia berharap agar bupati dapat bekerja sebaik-baiknya untuk kepentingan warga seperti janji kampanye yang diikrarkan.
"Terimakasih sudah hadir pak bupati. Kami dari komunitas Tunas Habonaran sebagai pemerhati adat budaya tradisional berharap sangat dan percaya terwujud Tapteng naik kelas, adil untuk semua, dibawah kepemimpinan bapak Bupati dan Wakil Bupati Tapanuli Tengah" ucapnya.
Sandri juga meminta supaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapteng ikut melestarikan adat yang menjadi warisan budaya di Negeri Sahata Saoloan tersebut.
Sementara itu, bupati mengapresiasi dukungan serta kegiatan yang digelar oleh warga Desa Lobutua dengan penuh kehangatan.
Dikatakannya, melestarikan adat dan budaya di Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan tanggungjawab pemerintah dan warga. Suatu bangsa tidak boleh meninggalkan sejarah apalagi sejarah peradaban Tapanuli Tengah yang tidak hanya memiliki peradaban Lobutua saja, tapi juga peradaban Situs Bongal yang berada di Desa Jago-jago Kecamatan Badiri.
Kata Masinton, melestarikan adat budaya merupakan bagian dari satu komitmen peletakan pondasi budaya dan pembangunan karakter anak-anak muda di Indonesia khususnya di Tapanuli Tengah, agar anak muda memiliki karakter dan mencintai budayanya.
Turut berhadir anggota DPRD Tapanuli Tengah, Forkopimka Barus, camat, Komunitas Karang Taruna, Komunitas Tunas Haboranan, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, serta warga Andam Dewi. (*)