Langkat
(harianSIB.com)Satu rumah warga di
Gang Manggis,
Dusun III Alur Rejo,
Desa Securai Selatan,
Kecamatan Babalan, ludes dilalap api, Selasa, (3/6/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.
Rumah milik Ponidi Ujung (80), yang juga dihuni oleh istri, anak, dan cucu-cucunya, terbakar habis hanya dalam waktu singkat. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun kerugian ditaksir sekitar Rp100 juta.
Rumah yang sebagian terbuat dari kayu mempercepat api menjalar.Kepala Desa Securai Selatan, Efendy Simangunsong, menjelaskan bahwa rumah yang semi permanen memudahkan api menjalar dengan cepat."Api berkobar hebat karena bahan bangunan yang mudah terbakar. Warga sempat berusaha memadamkan, namun api terlanjur membesar," ungkapnya.
Awalnya, api diduga berasal dari obat nyamuk bakar yang lupa dimatikan. Namun, informasi diperoleh menyebutkan adanya kemungkinan korsleting listrik sebagai pemicu kebakaran.
Menurut laporan, hampir seluruh isi rumah hangus terbakar, termasuk dokumen penting seperti ijazah, Kartu Keluarga (KK), KTP, laptop, serta pakaian milik keluarga.
Saat kejadian, Ponidi bersama istrinya, Rubini (71), berada di rumah dan berhasil diselamatkan oleh warga. Anak mereka, Dewi Rahmadani (34), yang berprofesi sebagai guru honorer di SD Dharma Patra, saat kejadian itu sedang mengajar. Sementara ketiga cucu mereka—Naura, Safa, dan Ikhsan—sedang tidak berada di lokasi.
"Alhamdulillah, semua anggota keluarga selamat. Tapi semua barang habis terbakar," ujar seorang warga bernama Raju yang ikut membantu evakuasi.
Mengetahui kejadian tersebut, tim pemadam kebakaran dari Kecamatan Sei Lepan segera turun ke lokasi dengan satu unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) Api berhasil dikendalikan sekitar pukul 13.30 WIB, dan proses pendinginan selesai sekitar pukul 14.15 WIB.
Camat Babalan, Restra, menyampaikan apresiasinya atas kerja sama antara warga, petugas damkar, Polsek, Babinsa, dan aparatur desa.
"Kolaborasi warga dan tim di lapangan sangat membantu menghindari korban jiwa," katanya.
Kepala Desa Secirai Selatan Efendy, mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran, terutama di musim kemarau.
"Kami minta warga lebih berhati-hati, jangan tinggalkan api atau listrik menyala tanpa pengawasan," tutup Efendy.(**)