Batubara
(harianSIB.com)Bupati Batubara Baharuddin Siagian menekankan pentingnya pelestarian hutan mangrove di daerah ini, karena memiliki kemampuan menyerap karbondioksida dari atmosfer, bahkan lebih efektif dari pada hutan daratan.
"Proses ini terjadi melalui fotosintesis, dimana tumbuhan mangrove mengubah karbon anorganik menjadi karbon organik dalam bentuk bahan vegetasi",kata Baharuddin saat membuka mangrove culture festival di kawasan pantai sejarah, Sabtu (19/7/2025).
Menurutnya, hutan mangrove di kawasan pantai sejarah tidak kalah baiknya dengan hutan mangrove ditempat lainnya.
Sebab, lanjutnya, potensinya yang besar dan setiap beberapa periode musim burung-burung dari luar negeri yang sebagain besar dari benua Australia yang melakukan imigrasi ke kawasan hutan mangrove di kawasan pantai sejarah.
Baharuddin mengungkapkan terima kasih kepada masyarakat Batubara yang sudah ikut menjaga dan melestarikan hutan mangrove serta menjaga burung-burung yang berimigrasi di kawasan hutan mangrove pantai sejarah.
Direktur Yakopi Eling Tuhono mengatakan, mangrove culture festival ini diawali dengan hibah yang diberikan Kementerian Kebudayaan, dan alasan kenapa dilaksanakan di Batubara merupakan analisa dan penilaian dari pihaknya.
Hal ini, ujarnya, merupakan langkah awal Yakopi kembali ke Batubara untuk bekerjasama dengan Pemkab Batubara melaksanakan mangrove culture festival.
"Jadi mangrove culture festival ini kami berusaha meramu, tentang kegiatan restorasi kemudian menggabungkan dengan kebudayaan masyarakat pesisir dan tujuan akhir adalah menciptakan masyarakat yang sejahtera", sebutnya. (*)