Tebingtinggi
(harianSIB.com)Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB
Tebingtinggi bersama Badan
Narkotika Nasional Kota (BNNK)
Tebingtinggi menggelar kegiatan
Rehabilitasi Pemasyarakatan kepada puluhan narapidana yang terjerat kasus narkotika, Jumat (22/8/2025), di Aula Sasana Tama Lapas setempat.
Kepala Lapas Kelas IIB Tebingtinggi, Dede Mulyadi dalam sambutannya menyampaikan, program rehabilitasi ini merupakan wujud komitmen Lapas untuk memberikan pembinaan yang menyeluruh kepada warga binaan (WB), terlebih bagi mereka yang terdampak penyalahgunaan narkoba.
"Rehabilitasi bukan sekadar program formalitas. Ini adalah bagian dari proses pemulihan, baik fisik, mental maupun sosial bagi warga binaan," ujarnya.
Kemudian, ia juga mengapresiasi atas sinergitas yang telah terjalin dengan BNNK Tebingtinggi, dan berharap kerjasama ini dapat terus diperluas dalam berbagai program pembinaan lainnya.
"Dengan dimulainya program ini, diharapkan warga binaan dapat menjalani proses rehabilitasi secara maksimal. Lalu, setelah bebas nanti, mampu hidup sehat, mandiri serta bebas dari ketergantungan narkoba," ucapnya.
Selanjutnya, Ketua Tim Rehabilitasi BNNK Tebingtinggi, Mahsuriani Saragih mengungkapkan, pihaknya sangat mendukung kegiatan tersebut sebagai langkah konkret dari pendekatan rehabilitatif dalam penanganan penyalahguna narkoba dan tentunya sesuai amanat undang-undang.
"Kami hadir di sini bukan untuk menghukum, tetapi untuk memulihkan. Sebab, para pecandu narkotika harus kita bantu supaya bisa bangkit dan kembali ke jalur yang benar," tegasnya.
Sebelumnya, perwakilan penyelenggara kegiatan, Freddy R Siregar menjelaskan, bahwa kegiatan ini akan dilaksanakan dengan pendekatan rehabilitasi berbasis komunitas (therapeutic community) yang melibatkan tim medis dan pendamping dari BNNK Tebingtinggi.
"Sebanyak 30 orang warga binaan telah mengikuti asesmen dan dinyatakan layak menjadi peserta dari program ini. Mereka nantinya akan menjalani sesi konseling individu, konseling kelompok, terapi perilaku serta pelatihan keterampilan yang dirancang untuk mendukung pemulihan secara menyeluruh," terang Freddy.
"Lalu, selama pelaksanaan program juga akan dilakukan evaluasi berkala guna memastikan progres dan efektivitas kegiatan rehabilitasi," tambahnya. (**)