Sergai(harianSIB.com)
Banjir yang melanda Kabupaten Serdangbedagai (Sergai) beberapa waktu lalu menimbulkan dampak serius bagi para petani di Dusun 8 Kebun Kelapa, Desa Pon, Kecamatan Seibamban.
Sedikitnya 30 hektare lahan persawahan non-irigasi di wilayah tersebut berubah menjadi lautan air dan menenggelamkan padi yang sudah siap panen.
Petani setempat, Tyson Nababan (37) dan Melhi Simatupang (39), mengatakan banjir kiriman dari Seibelutu diperparah oleh air pasang laut yang menghantam kawasan mereka sejak awal bulan Oktober. Akibatnya, padi milik petani terendam hampir sebulan penuh.
"Air baru surut sekitar seminggu yang lalu, baru padi bisa kami panen. Tapi setelah dijemur warnanya berubah jadi kehitam-hitaman, dan sebagian beras di dalam bulir juga ikut hitam. Kami sudah koordinasi dengan PPL dan pihak Bulog, tapi padi kami ditolak karena dianggap rusak," ujarnya, Jumat (31/10/2025).
Baca Juga: Brigjen Joni Pardede Apresiasi Hasil TMMD ke-126 di Sergai Melhi Simatupang menambahkan, sekitar 65 kepala keluarga di dusun itu mayoritas menggantungkan hidup dari sawah tadah hujan tersebut.
"Kalau satu rante dapat 250 kilogram padi, totalnya hampir 19 ton padi kering sudah terkumpul. Tapi tidak ada yang mau beli, baik Bulog maupun kilang swasta. Kalau begini terus, kami tak bisa menanam lagi, tak punya biaya hidup, apalagi menyekolahkan anak," keluhnya.
Editor
: Robert Banjarnahor