Tapanuli Utara(harianSIB.com)
Melalui Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) Tahun 2025, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti) mendanai kegiatan revitalisasi anyaman Baion, kerajinan tradisional khas Batak Toba yang sempat terancam punah.
Kegiatan yang dipimpin Ketua Tim Peniliti dari Dosen Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli (UNITA), Dahlia Nopelina Siallagan SE MM itu berfokus pada pelatihan menyeluruh bagi Kelompok Pengrajin Setia di Dusun Dusun Matiti 2 Desa Pearaja Kecamatan Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan, Selasa (18/11), dan menjadi fokus program pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi kreatif.
Dahlia Nopelina Siallagan SE MM mengatakan, program itu tidak hanya bertujuan melestarikan warisan budaya, tetapi juga mengubahnya menjadi penggerak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang mandiri dan berdaya saing. "Kami melihat potensi besar anyaman Baion. Tantangannya adalah regenerasi, ketergantungan pada tengkulak, dan literasi digital yang masih rendah. Melalui program ini, kami intervensi dari hulu ke hilir," ujar Dahlia.
Dahlia menjelaskan, pelatihan yang dilaksanakan mencakup beberapa aspek kunci. Di bidang produksi, digelar workshop inovasi desain untuk menciptakan produk kontemporer seperti tas laptop dan aksesori rumah, sehingga lebih diminati pasar modern. Pelatihan teknik anyam standar juga diberikan untuk menjaga konsistensi kualitas.
Baca Juga: Produk UMKM Dairi Resmi Masuk Ritel Modern, Tembus Indomaret Tanpa Listing Fee "Aspek sosial kemasyarakatan ditangani dengan pendirian Sanggar Baion sebagai pusat regenerasi, mendorong kaum muda untuk belajar dan melestarikan keterampilan tradisional ini. Sementara itu, aspek pemasaran dan manajemen mendapat porsi besar melalui bootcamp literasi digital. Para pengrajin dilatih mengelola media sosial, membuat konten promosi, dan menjual produk secara online melalui e-commerce untuk memutus ketergantungan pada tengkulak," jelasnya.
Dahlia juga mengungkapkan, dengan dukungan pendanaan dari Kemenristekdikti, diharapkan anyaman Baion tersebut tidak hanya terselamatkan dari kepunahan. Selain itu juga menjadi tulang punggung ekonomi kreatif baru yang membawa kesejahteraan bagi masyarakat Dusun Pearaja dan melestarikan identitas budaya Humbang Hasundutan di kancah yang lebih luas.