Simalungun (harianSIB.com)
Harga sayur putih di Saribudolok, Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun, anjlok hingga tinggal Rp500–Rp700 per kilogram. Kondisi ini membuat petani mengeluh karena harga sebelumnya masih berada di kisaran Rp2.000–Rp3.000 per kilogram.
Informasi dihimpun Kamis (20/11/2025), anjloknya harga disertai dengan minimnya pembeli. Akibatnya, banyak sayur putih petani tidak laku terjual dan sebagian dibiarkan membusuk di ladang.
"Harga sayur putih anjlok sudah sekitar dua bulan terakhir. Petani sangat rugi. Mirisnya, tidak ada kepedulian pemerintah," ujar salah satu petani, Herman Purba.
Menurut Herman, pemerintah seharusnya segera turun tangan menangani persoalan ini karena ekonomi petani sepenuhnya bergantung pada hasil pertanian. Ia menilai pemerintah lebih cepat bertindak ketika harga komoditas naik dibanding ketika harga jatuh.
Baca Juga: PHRI Simalungun Siap Kelola Dermaga Atsari, Dikembangkan Jadi Pusat Kuliner dan Hiburan Malam "Tunjukkanlah kepedulian pemerintah. Jangan diam saja di kantor. Kalau harga naik, seperti cabai merah, pemerintah langsung impor. Tapi kalau harga anjlok, tidak ada kepedulian," katanya.
Petani berharap pemerintah dapat menstabilkan harga agar kerugian tidak semakin besar dan ekonomi petani tetap terjaga. "Jangan hanya turun ke pasar ketika harga naik. Saat harga anjlok pun petani butuh perhatian," ujar Herman. (**)