Parapat(harianSIB.com)
Sejumlah warga di Parapat mendesak agar proyek preservasi Jalan Merdeka Parapat, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun, segera dituntaskan sebelum perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025. Jalan tersebut dinilai merupakan akses utama wisata dan transportasi ke berbagai daerah sekitar Danau Toba.
Desakan itu disampaikan warga S Sinaga bersama A Sembiring dan M Pakpahan kepada jurnalis harianSIB.com di Parapat, Selasa (2/12/2025). Mereka menyebut pengerjaan badan jalan dan saluran drainase sudah berlangsung beberapa minggu, namun hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda penyelesaian.
Sinaga menjelaskan, Jalan Merdeka Parapat adalah jalur keluar masuk kendaraan dari Pulau Samosir melalui Pelabuhan Ajibata menuju Pematangsiantar dan wilayah Kabupaten Toba. "Jika proyek ini tidak selesai sebelum Nataru, dikhawatirkan akan berdampak pada kemacetan di sejumlah ruas jalan arteri di Parapat. Bahkan antrean bisa mengular hingga ke Pelabuhan Ajibata," ujar Sinaga.
Sembiring menambahkan, kondisi jalan yang masih digarap akan memengaruhi aktivitas wisatawan dan perekonomian warga sekitar pada musim liburan. "Saat ini pengerjaan drainase lambat, tukang pun jarang terlihat di lokasi. Warga mengeluhkan galian yang tepat berada di depan permukiman dan belum diselesaikan," katanya.
Baca Juga: 31 ASN Ikuti Selter untuk 14 JPTP di Pemkab Simalungun Warga berharap instansi terkait segera mendorong pihak rekanan mempercepat penyelesaian pekerjaan, mengingat perayaan Nataru sudah semakin dekat.
Berdasarkan informasi dari papan proyek, pekerjaan preservasi jalan ini tercatat berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Direktorat Jenderal Bina Marga Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Sumut dengan nilai kontrak Rp1.867.000.000. Penyedia jasa tercatat adalah CV Tuang Tama Balige, Kabupaten Toba. (**)