Padangsidimpuan(harianSIB.com)
Sebanyak 12 ribu pelanggan PDAM Padangsidimpuan mengalami krisis air bersih akibat terhambatnya perbaikan pipa transmisi di Sisundung, Kecamatan Angkola Barat, Kabupaten Tapanuli Selatan. Upaya perbaikan belum dapat diselesaikan karena terkendala kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kepala Cabang PDAM Padangsidimpuan, Malintang Harahap mengatakan peralatan kerja di lapangan seperti mesin gergaji (chainsaw) dan genset tidak dapat difungsikan tanpa pasokan BBM. "Peralatan kita ke lapangan seperti chainsaw dan genset. Namun kedua alat itu tidak dapat digunakan jika tidak ada bahan bakar minyak," kata Malintang kepada harianSIB.com, Selasa (2/12/2025).
Menurutnya, BBM semakin sulit didapat di wilayah tersebut. "Untuk mendapatkan BBM harus antre 5-8 jam. Itu pun belum tentu kebagian. Kalau giliran mengisi tiba-tiba BBM habis, ya kami terpaksa menunggu lagi," ujarnya.
PDAM mengimbau masyarakat agar bersabar karena proses perbaikan tetap berlangsung meski terkendala pasokan BBM. Peralatan tersebut dibutuhkan untuk mengatasi pohon besar yang menimpa pipa transmisi. "Batang kayu keras harus dicincang dulu memakai gergaji mesin agar bisa disingkirkan," jelasnya.
Baca Juga: Jhonson Edy Simanjorang Salurkan Bantuan Kepada Korban Banjir dan Longsor di Desa Sitompul dan Desa Parbubu Dolok Selain itu, genset diperlukan untuk pengelasan pipa besi dan penerangan di lokasi pada malam hari. Malintang juga menyebut kerusakan pipa tidak hanya terjadi di Sisundung, tetapi juga di Desa Siamporik, Kecamatan Angkola Selatan. "Alhasil, penyelesaian
perbaikan pipa pun jadi melambat karena volume pekerjaan bertambah," katanya.
Ia belum dapat memastikan kapan perbaikan tuntas. "Kami masih terus bekerja di lapangan sesuai kondisi yang ada," pungkasnya. (**)