Sibolga(harianSIB.com)
Korban jiwa akibat bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di wilayah hukum Polres Sibolga mencapai 53 orang, sementara 2 orang hilang dan tim SAR masih melakukan pencarian di 2 titik lokasi longsor yakni di Mesjid Budi Sehati dan Jalan Murai.
Menurut Kasihumas Polres Sibolga AKP Suyatno menjawab wartawan harianSIB.com lewat telepon, Selasa (9/12/2025), korban jiwa tersebut meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor di 6 titik lokasi yakni Sibolga Julu, Tangga Seratus, Masjid Budi Sehati, Jalan Murai, Depan Kodim 0211/TT dan Aek Parombunan.
"Korban jiwa di Sibolga Julu sebanyak 2 orang, Tangga Seratus 2 orang, Masjid Budi Sehati 1 orang dan hilang 1 orang, Jalan Murai 43 orang, hilang 1 orang, Depan Kodim 1 orang, dan Aek Parombunan 4 orang," katanya.
Berdasarkan laporan resmi, kata Suyatno tercatat 18 titik lokasi kejadian terdampak bencana ini tersebar di wilayah Kota Sibolga dan kerusakan infrastruktur pada sektor pemukiman juga terbilang signifikan dengan jumlah total sebanyak 231 unit rumah dilaporkan rusak berat.
Baca Juga: Bawa Sabu 1 Kg Lebih, Wanita Paruh Baya Asal Sibolga Dibekuk Polres Tebingtinggi Warga korban bencana hingga saat ini juga masih harus mengungsi ke berbagai posko yang telah disiapkan pemerintah bersama masyarakat dengan jumlah total pengungsi mencapai 799 orang tersebar di 11 lokasi penampungan antara lain Aula HKBP Sibolga Julu, SMP Negeri 5 Sibolga, Masjid Istiqomah, Masjid Nurul Huda, Mushola Perumahan Rumah Asri, Masjid Al-Jihad, Kantor Camat Sibolga Utara, Jalan SM Raja Gang Sukajadi, SDN 081224 & TK Pembina Sibolga, SDN 081238 Sibolga dan Masjid Budi Sehati.
"Hasil asesmen BPBD Kota Sibolga, tidak ditemukan adanya jembatan atau akses jalan utama yang putus akibat bencana," katanya seraya menambahkan bahwa kondisi cuaca di wilayah Kota Sibolga belum sepenuhnya normal dan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi mengguyur beberapa kawasan, sehingga pihak berwenang tetap mengimbau warga untuk waspada terhadap kemungkinan bencana susulan. (*)