Tapteng(harianSIB.com)
Penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri meninjau perkebunan PT Tri Bahtera Srikandi (TBS) di Kilometer 6 Desa Anggoli, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, Selasa (16/12/2025). Peninjauan ini dilakukan menyusul adanya tudingan yang menyebut PT TBS sebagai salah satu penyebab banjir di Desa Garoga, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
Berdasarkan pantauan harianSIB.com di lokasi, lima orang penyidik Bareskrim Polri mengenakan rompi hitam turun langsung ke area perkebunan dengan menggunakan tiga unit kendaraan dinas berpelat merah. Tim didampingi personel Polres Tapsel, Kepala Desa Anggoli, Kepala Desa Simanosor, serta sejumlah warga setempat.
Dalam kegiatan tersebut, penyidik terlihat mengumpulkan sejumlah bukti, termasuk mengambil sampel tanah di titik Kilometer 6,5 Desa Anggoli. Sampel tersebut akan digunakan untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut terkait dugaan penyebab banjir yang terjadi di wilayah Sungai Garoga.
Salah seorang warga sekitar, Ama Lea Ndraha, menilai tidak masuk akal jika perkebunan PT TBS disebut sebagai sumber kayu yang terbawa banjir ke Sungai Garoga. Menurutnya, secara geografis lokasi kebun PT TBS berada di sisi yang berbeda dengan aliran sungai tersebut.
Baca Juga: Bupati Tapteng Warning Masyarakat Stop Tanam Sawit "Posisi perkebunan TBS berada di sebelah kiri yang berhilir ke Sungai Sibabangun. Di sisi lainnya ada perkebunan plasma masyarakat yang dibatasi bukit. Tidak mungkin ratusan kubik kayu dari sini bisa sampai ke Sungai Garoga," ujarnya kepada wartawan.
Hal senada disampaikan Zega, warga Kilometer 4 Desa Anggoli. Ia mempertanyakan tudingan keterlibatan PT TBS dalam peristiwa banjir di Garoga, mengingat perbedaan lokasi antara perkebunan dan titik longsoran yang menghanyutkan kayu-kayu.