Sibolga(harianSIB.com)
Polres Sibolga bersama Pemerintah Kota Sibolga dan para pemangku kepentingan terkait terus mengevakuasi korban dan pembersihan material longsor, normalisasi aliran Sungai Aek Doras yang sempat meluap ke permukiman warga, pengamanan dan pengawasan di titik-titik rawan longsor.
Menurut Kaaihumas Polres Sibolga AKP Suyatno, dalam keterangan resmi, Selasa (23/12/2025), bencana alam banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Kota Sibolga sejak Selasa (25/12/2025) hingga Senin (22/12/2025), telah menimbulkan korban jiwa dalam jumlah besar serta kerusakan signifikan terhadap permukiman warga.
Longsor dipicu curah hujan tinggi yang terjadi secara terus-menerus dan masih berlangsung hingga saat ini, dengan intensitas hujan yang tergolong ekstrem terutama pada sore dan malam hari.
Berdasarkan laporan terbaru, jumlah korban jiwa mencapai 54 orang, sementara 1 orang lainnya masih dinyatakan hilang Sofia Anggriani (12), warga Jalan Sisingamangaraja tepatnya di belakang Masjid Budi Sehati, diduga tertimbun longsor dan hingga kini masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan.
Baca Juga: Dinkes Sumut Paparkan Penanganan Banjir dan Longsor di 17 Daerah Saat ini terdapat 19 titik lokasi rawan longsor di wilayah
Kota Sibolga, di antaranya Tangga Seratus Café Rumah Uci, Bukit Aido, Kampung Paten, kawasan Jalan Murai, Komplek Kebun Jambu, Bukit Maninjau, hingga Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Kota Sibolga di Jalan Alternatif Sibolga–Tarutung.
"Pemerintah dan aparat keamanan terus mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya warga yang tinggal di sekitar lereng dan perbukitan," katanya.