Sergai (SIB) - Dewasa ini penyuluh pertanian harus berfungsi sebagai agen perubahan yang mampu mengubah petani dari yang tidak mau menjadi mau, sehingga segala informasi pertanian yang dapat merubah usaha tani dapat diterima dengan baik. Sebab, semua itu akan mendukung swasembada pangan di Kabupaten Serdangbedagai (Sergai).Demikian ajakan Bupati Ir Soekirman pada pertemuan penyuluh pertanian se-Sergai yang dirangkaikan dengan acara Halal Bi Halal di Aula Dinas Pertanian, Desa Seirejo Seirampah, Kamis (19/7).Soekirman menjelaskan bahwa Sergai sedang menggalakkan pertanian organik, yang mengandalkan sistem budidaya pertanian alami tanpa bahan kimia dan pengolahannya didasari pada prinsip kesehatan, ekologi, keadilan dan perlindungan.Pertanian organik, sambungnya, juga harus memerhatikan keadilan antar manusia maupun dengan makhluk hidup lainnya. Untuk mencapai pertanian organik yang baik, perlu dilakukan pengelolaan yang hati-hati dan bertanggung-jawab melindungi kesehatan dan kesejahteraan manusia, baik masa kini maupun masa depan. Di sisi lain Bupati juga menyebutkan, jumlah penyuluh pertanian di Kabupaten Tanah Bertuah Negeri Beradat mencapai 131 orang. Terbagi dalam 24 Penyuluh PNS, 20 Penyuluh CPNS, 79 Penyuluh Tenaga Harian Lepas-Tenaga Bantu (THL-TB) dari Kementerian Pertanian serta 8 Penyuluh Outsourcing dari Pemprovsu. "Para penyuluh itu tersebar di 6 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang menaungi 243 Desa/Kelurahan se-Sergai," ucapnya. Dalam rangka membangun SDM pertanian yang berkualitas dan handal, lanjut bupati, tentu diperlukan adanya penyuluh yang profesional, kreatif dan berwawasan global dalam penyelenggaraan penyuluhan yang produktif, efektif dan efisien. "Penyuluh Pertanian dituntut bisa menerapkan 3K dalam menjalankan setiap tugasnya. Pertama, dari sisi Kebijakan atau rangkaian konsep yang menjadi pedoman dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan dan cara bertindak. Kedua, Kelembagaan yang menjadi tempat berkumpul dalam sebuah organisasi formal maupun non formal. Terakhir, Kebersamaan, merupakan hal penting karena adanya unsur komunikasi, gotong royong, politik dan sebagainya. Tanpa adanya kebersamaan maka tujuan kita tak akan bisa diraih dengan mudah," ungkap Soekirman. Sebelumnya, Kadis Pertanian Radianto Panjis dalam laporannya menyampaikan, kegiatan ini dilakukan untuk menjalin silaturahmi antara penyuluh pertanian di Serdangbedagai dengan Bupati. Selain itu, ia juga melaporkan hasil kegiatan tersebut, di mana Bupati sangat berharap pendapatan petani bisa meningkat melalui agribisnis dan pengembangan pertanian organik. "Setiap kecamatan di Sergai telah memiliki penangkaran benih unggul dan produk pertanian unggulan. Jadi, untuk meningkatkan produk pertanian organik, pemerintah telah menyediakan lahan percobaan seluas 2 Hektar untuk agribisnis holtikultura," terang Radianto.
(C11/c)