Binjai (SIB)- Dalam waktu dekat, manajemen RSUD dr.RM. Djoelham Binjai akan membuka pelayanan Pain Intervetion di Poliklinik Rumah sakit milik Pemko Binjai.Hal ini disampaikan Direktur RSUD dr RM.Djoelham Binjai, dr Sugianto SPoG didampingi dr.Frans Sagala SpB, saat menyaksikan sosialisasi sekaligus pelaksanaan Radio Frekwensi atau penyuntikan terhadap beberapa pasien yang mengalami gangguan nyeri akut di bagian sendi, di ruang bedah RSUD dr.RM.Djoelham Binjai, Sabtu (13/10)."Kita akan melakukan kordinasi dengan pihak BPJS, dan apabila disetujui maka pelayanan Pain Intervetion di RSUD dr.RM. Djoelham, mungkin merupakan yang pertama kali ada di Pulau Sumatera," ujar dr Sugianto.Menurut Sugianto, kita beruntung ada seorang dokter yang juga menjadi dosen di negara India yang mau mengabadikan diri dan menyumbangkan ilmunya di RSUD dr.RM.Djoelham Binjai. Pelayanan medis ini sangat menguntungkan masyarakat di Kota Binjai, Kabupaten Langkat dan sekitarnya, karena tidak lagi jauh-jauh berobat ke luar daerah, bahkan ke luar negeri.Sementara itu, dr.Chilafat SPAn menjelaskan, metoda pengobatan ini berasal dari Calcuta India, dengan nama Daradia Pain Clinic, dirinya belajar dari sana dan membawa ke Indonesia sejak tahun 2011 lalu.Menurut dr.Chilafat, yang juga lulusan Universitas Indonesia, metode pengobatan ini diperuntukan bagi pasien yang mengalami rasa nyeri akut dan kronis yang diakibatkan adanya jaringan saraf yang rusak.Untuk pasien yang mengalami masalah nyeri akut dan kronis, perlu mendapat pengobatan dengan dengan cara penyuntikan Radio Frekwensi di beberapa titik penyebab nyeri, itupun bagi pasien yang sudah memasuki fase nyeri kronis yang diakibatkan gaya hidup yang dapat mengakibat rasa nyeri, seperti penggunaan sepatu hak tinggi atau Plantar pasciitis yang dapat mengakibatkan nyeri pinggang bawah.Rencananya pihak rumah sakit saat melakukan pengobatan dengan metode ini, juga melibatkan dokter bedah ortopedi RSUD dr.RM.Djoelham Binjai, jelas Chilafat. (A25/d)