Medan (SIB)- Pedagang eks Pasar Aksara Medan menyumbang korban bencana alam di Mandailingnatal (Madina). Sumbangan spontan itu disampaikan saat Sutrisno Pangaribuan melaunching album 'Suara Perjuangan Sutrisno Pangaribuan' di Hotel Danau Toba, Sabtu - Minggu, (10 - 11/ 11). Rilis album tersebut dirangkai dengan Malam Pengumpulan Dana untuk Korban Bencana Alam Madina. Dari atas podium, anggota DPRD Sumut Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu memublikasikan donasi tersebut. "Saya haru, saya surprise. Ada donasi dari pedagang Eks Pasar Aksara Medan untuk korban bencana alam di Madina. Padahal, pedagang-pedagang itu pun korban juga, korban kebakaran Pasar Aksara tahun 2017. Sekarang belum memiliki lapak dagangan secara permanen, tapi tetap peduli," ujarnya.Ucapan itu disambut teriakteriakan dari para pedagang yang menyebut angka sumbangan. Belum ditotal berapa jumlahnya. "Yang penting, sumbangan harus sampai pada korban. Saya bertanggung jawab," tegas Sutrisno. Aktivis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) itu pun minta pada ratusan hadirin untuk berdoa bagi keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Pray For Madina. "Selain dana, doa-doa kita pun sangat memberi kekuatan pada korban di Madina, pray for Madina," jelasnya. Di ruangan tersebut banyak politisi termasuk anggota DPRD Sumut Fraksi Partai Golkar Doli Sinomba Siregar dari Dapil Sumut 7 Madina, Tapsel, Padangsidimpuan, Paluta dan Padanglawas. "Kiranya doa kita didengar- Nya dan NKRI semakin jaya," ujarnya didampingi penanggungjawab 'Suara Perjuangan Sutrisno Pangaribuan' Endang Marlyna Panjaitan SE MM Ak, sutradara muda inovatif Eric Simarmata dari Doloksaribu, musisi Willy Simarmata serta sejumlah penari muda etnis binaan Endang Marlyna Panjaitan. Sekum PGI Wil I Sumut - Aceh Pdt Dr Hotma Hutasoit MTh mengatakan, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mendukung setiap doa yang dimohonkan untuk seluruh umat- Nya. "Apalagi dibarengi dengan pengumpulan dana untuk mengurangi beban para korban," tambahnya. Ia berharap kegiatan berkesinambungan sebagaimana yang dilakukan gereja-gereja. "Gereja-gereja prihatin dan berdoa kiranya Bangsa Indonesia khususnya keluarga yang sedang mendapat bencana beroleh kekuatan menata kehidupan ke depan," tutup Pdt Hotma Hutasoit. (R10/c)