Sergai (SIB)- Sejumlah warga Dusun IV Desa Pematangterang Kecamatan Tanjungberingin Serdangbedagai (Sergai) menyangsikan daya tahan atau kualitas drainase yang dibangun di kawasan itu. Pasalnya, proyek yang menelan biaya hingga Rp400 juta bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2018 itu dikerjakan tanpa menggunakan pondasi.Pantauan SIB, Senin (12/11), pengerjaan drainase untuk mengairi sawah itu terlihat hampir rampung. Namun anehnya, beberapa material seperti batu dan semen terlihat hanya diletakkan begitu di atas tanah tanpa ada pondasi sebelumnya.Khairul Aswad Sirait, tokoh masyarakat Tanjungberingin kepada SIB mengaku, proyek itu memang tak memiliki pondasi. Dia juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja oknum Plt Kepala Desa Pematangterang beserta perangkatnya yang terkesan main-main dalam menggunakan anggaran bantuan pemerintah pusat itu."DD itu bersumber dari pemerintah pusat guna membangun pedesaan dan daerah pinggiran sesuai program Nawacita Presiden RI Jokowi. Kalau drainase itu tak memiliki pondasi, maka bisa dipastikan ketahanan dari bangunan itu tidak akan berlangsung lama," ujarnya.Lebih lanjut, Sirait juga menyampaikan, jika suatu proyek tidak dikerjakan sebagaimana mestinya maka kuat dugaan ada suatu hal yang ingin dikorupsi. "Kalau dikerjakan seperti itu kan untungnya besar. Namun, masyarakat atau petani juga yang akan menderita apabila drainase itu cepat rusak," terangnya.Terpisah, Plt Kepala Desa Pematangterang M Lumbangaol saat dikonfirmasi SIB melalui telepon selulernya membantah bahwa proyek drainase itu tak memiliki pondasi. Plt Kepala Desa yang juga berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) itu juga mengaku, pihak kecamatan sudah turun langsung ke lokasi untuk mengecek proyek tersebut."Pihak kecamatan sudah meninjau berlangsungnya proyek. Kita merasa proyek yang kita buat sudah berjalan sesuai dengan aturan yang ada," katanya. (MRF/q)