Binjai (SIB) -Wali Kota Binjai,Muhammad Idaham menyambut kedatangan Cawapres nomor urut 1 Ma'ruf Amin yang juga Ketua MUI Indonesia sebagai pengisi tausiah pada acara Tabligh Akbar dalam rangka perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung di Lapangan Merdeka Binjai, Selasa (20/11).
"Selamat datang Pak KH Ma'ruf Amin. Kami mengapresiasi kehadiran bapak dan rombongan di hari yang sakral, hari Maulid Nabi Muhammad Rasulullah," kata Idaham.
Idaham mengaku terkejut atas kedatangan Ma'ruf Amin ke Kota Rambutan yang dipimpinnya. Pengakuan Idaham, kedatangan Ma'ruf disiapkan oleh beberapa ustaz dan tokoh masyarakat Kota Binjai.
"Saya terkejut datang beberapa ustaz dan tokoh masyarakat. Mereka bilang pada maulid tabligh akbar diminta buat acara besar undang Ketua MUI Indonesia," katanya.
Dalam sambutannya, HM Idaham menyampaikan dukungan kepada KH Ma'ruf Amin dalam rangka suksesi kepemimpinan RI.
"Pak kiai banyak berjalan, doa kami agar pak Kiai sehat dan kuat.Dukungan kami kepada pak Kiai dalam rangka suksesi kepemimpinan, semoga apa yang dicita-citakan dijabah (dijawab) Allah Swt," ungkapnya.
Sementara itu, Ma'ruf Amin memberikan tausiyah Islam dan wacana kebangsaan dalam acara bertajuk Tabligh Akbar.
Ma'ruf mengatakan kelompok nasionalis Pancasila adalah kebangsaan yang religius , kebangsaan yang beragama.Bagi umat Islam , Pancasila adalah kebangsaan yang Tauhid, karena dalam Pancasila ada Ketuhanan yang Maha Esa. "Maka selesailah konflik kebangsaan maka lahirlah NKRI berdasarkan kesepakatan.
Ketika berbicara mengelola negara, bentuknya apa negara ini. Maka disepakatilah landasan operasional UU 45, UU 45 itu apa? Kesepakatan nasional, saya menyebutnya I'ttifaqot wathoniah.Oleh karena itu saya menamakan NKRI adalah negara kesepakatan, memang bukan negara Islam, bukan Darul Kufri (negara kafir), bukan negara perang, tapi negara kesepakatan," ujarnya.
LEBIH SUKA DARUL MITSAQ
KH Ma'ruf Amin menegaskan dirinya lebih suka menyebut Indonesia sebagai Darul Mitsaq, "Kenapa?, Karena ada ayat Alqur'an.Kalau di antara kamu (muslim) dan non muslim ada mitsaq kesepakatan secara damai, maka mereka tidak boleh disakiti. Kalau ada yang meninggal di antara mereka (non muslim) kalian harus membayar denda.Itulah Mitsaq, karena itu negara ini Darul Mitsaq", urainya.(A25/c)