Medan (harianSIB.com)
Puluhan pengungsi Afghanistan kembali menyampaikan "jeritannya" ke DPRD Sumut, Kamis (17/11/2022), meminta Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan DPRD Sumut menyurati perwakilan UNHCR di Jakarta, agar mereka dipulangkan ke negaranya atau ke negara ketiga, karena sudah tidak tahan selama 11 tahun mengungsi di Medan.
Menurut Kordinator pengungsi M Jumma, dirinya bersama warga Afghanistan lainnya sudah tidak sanggup lagi bertahan di Medan dan ingin segera dipulangkan ke negara ketiga.
"Sudah 11 tahun kami menderita di Medan, kami mohon kepada Gubernur, Ketua DPRD Sumut dan perwakilan pengungsi PBB (UNHCR) duduk bersama menyelesaikan masalah kami," ujar Jumma sembari berharap agar lembaga legislatif menjembatani pertemuan ini.
Menurut Juma, para pengungsi berada di bawah naungan dua organisasi internasional dari Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nation High Commissioner for Refugees (UNHCR), tetapi kantor perwakilan UNHCR ini sudah
pindah alamatnya ke tempat yang tidak mereka ketahui.
Saat ini, kata dia, pengungsi hanya ingin mengetahui apakah pemerintah masih bertanggung jawab kepada pengungsi. "Jika masih mau tolong datang dan dengarkan kekhawatiran kami," ujarnya.
Seperti diketahui, perjuangan pencari suaka dari pengungsi Afganistan ini sudah kesekian kalinya mendatangi gedung dewan dan sudah berulang kali mendapat respon anggota dewan, tapi kewenangan untuk itu sepenuhnya berada di tangan UNHCR.
Menurut Juma, lembaga legislatif juga sudah pernah menampung aspirasi pengungsi dan DPRD Sumut sudah berjanji menyurati DPR RI di Jakarta, untuk selanjutnya menyurati UNHCR.
Aksi kali ini, tidak seorang anggota DPRD Sumut menerima aspirasi pengungsi, karena sebagian besar anggota dewan dalam dua minggu ini tidak ada masuk ke gedung dewan, dengan alasan sedang melakukan kunjungan kerja ke daerah dan luar provinsi.(A4).