Medan (harianSIB.com) Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Sumut Dr H Syamsul Qamar mengapresiasi kinerja PT Bank Sumut yang mampu meningkatkan laba pada 2022 menjadi Rp701 miliar, jika dibandingkan pada 2021 sebesar Rp614 miliar atau ada kenaikan 14,22 persen. "Kita melihat ada kinerja yang membaik, tentunya berkat kerja keras seluruh karyawan PT Bank Sumut, baik di level manajemen dewan komisaris dan para direksi bank tersebut," kata Syamsul Qamar kepada wartawan, Rabu (8/3/2023), di DPRD Sumut. Menurut anggota dewan yang akrab disapa SQ itu, kinerja itu kemudian diikuti dengan pertumbuhan asetnya yang mengalami peningkatan sebesar 6,8 persen, yakni sebesar Rp40,6 triliun dari sebelumnya Rp38,1 triliun. "Kita merasa bangga, termasuk penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga mengalami peningkatan sebesar 176,3 persen atau senilai Rp1,34 triliun pada tahun 2022, jika dibandingkan realisasi pada tahun 2021 sebesar Rp764,7 miliar, " kata Ketua Komisi E ini. Namun Syamsul mengkritik keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan yang dirangkaikan dengan RUPS Luar Biasa PT Bank Sumut, yang memutuskan memberhentikan jajaran komisaris dan direksi serta mengusulkan calon Dirut yang tidak berasal dari internal PT Bank Sumut.[br] Menurut mantan pengurus teras DPD KNPI Sumut itu, sebaiknya jajaran komisaris dan direksi tersebut mendapatkan penghargaan atau didorong untuk dapat meningkatkan kinerjanya di tahun-tahun mendatang, bukan sebaliknya memberhentikannya. Syamsul Qamar menduga pemberhentian jajaran komisaris dan direksi serta pengusulan calon Dirut PT Bank Sumut di luar dari internal bank plat merah tersebut, kental nuansa politik dan sarat intervensi atau kepentingan orang tertentu. “Sebaiknya dalam pengelolaan PT Bank Sumut dijauhkan dari kepentingan politik, karena dikhawatirkan dapat melemahkan semangat kinerja manajemen direksi maupun komisaris dan para karyawan Bank Sumut ke depan,” kata Syamsul Qamar. (A4)