Medan (harianSIB.com)Pasokan listrik yang terganggu di sejumlah wilayah di Sumatera disikapi
Smartfren dengan menginput (mendapat) arus pengganti dari baterai dan genset. Sebab, untuk kelancaran berkomunikasi, baik data dan voice serta audiovisual, base transceiver station (BTS) harus tetap teraliri arus secara maksimal.
Agus Rohmat, VP Network Operations Smartfren mengatakan hal tersebut seperti siaran pers yang diterima Jurnalis SIB News Network (SNN) di Medan, Sabtu (8/6/2024).Agus Rohmat mengatakan, Smartfren berkomitmen untuk terus memberikan layanan telekomunikasi yang optimal kepada seluruh pelanggan.
Pemadaman listrik yang terjadi berpengaruh pada penurunan kualitas sinyal. Saat ini perusahaan terus menjaga agar BTS Smartfren tidak padam, sehingga masyarakat tetap dapat berkomunikasi.
Sebagaimana terjadi, pemadaman arus di Sumatera sendiri sempat memengaruhi sejumlah BTS Smartfren di wilayah Medan, Riau, Sumatera Barat, juga di wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Lampung.
Untuk BTS di lokasi yang stategis dan area konsentrasi pelanggan, Smartfren melakukan mitigasi dengan menggunakan pasokan listrik dari baterai dan genset. Dengan demikian, perusahaan bisa terus menjaga agar pelanggan Smartfren di wilayah tersebut tetap dapat berkomunikasi.
Langkah tersebut, lanjut VP Network Operations Smartfren, agar operator seluler yang berbasis di daerah-daerah di nusantara itu tetap melayani kebutuhan telekomunikasi pelanggan di tengah padamnya listrik di sejumlah wilayah di Sumatera.
Guna tetap dapat melayani pelanggan, perusahaan melakukan sejumlah upaya mulai untuk memastikan BTS terus mendapatkan pasokan listrik, antara lain menggunakan baterai dan genset.
Setelah tiga hari terganggu, pasokan listrik di wilayah Aceh, Medan, Riau, Sumatera Barat, juga sebagian wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Lampung berangsur normal.
Hampir semua BTS Smartfren di wilayah tersebut juga telah kembali menyala dan melayani para pelanggan setia Smartfren. (**)