Medan (harianSIB.com)Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
Organisasi Pengangkutan Darat (
Organda)
Sumatera Utara (Sumut) dan DPC
Organda Medan, meminta
Pertamina segera mengatasi kelangkaan
Bahan Bakar Minyak (
BBM) khususnya jenis
solar yang akhir-akhir ini sering terjadi di sejumlah
SPBU sepanjang
Jalan Lintas Sumatera (
Jalinsum), khususnya wilayah Sumatera Bagian Utara (Sumbagut).
Permintaan itu disampaikan melalui Sekretaris Organda Medan, Jaya Sinaga, kepada Jurnalis SIB News Network (SNN) di Medan, Jumat (4/10/2024).
Dikatakan, terjadinya sering kelangkaan BBM solar di sejumlah SPBU sepanjang Jalinsum Sumbagut sangat mengganggu kelancaran pergerakan angkutan umum anggota Organda, baik angkutan penumpang umum maupun angkutan barang.
"Apalagi dengan adanya kebijkan yang mengharuskan setiap angkutan umum yang kehabisan BBM baru boleh mengisi BBM pada tanggal berikutnya. Hal itu benar-benar jadi sangat merepotkan bagi kru angkutan umum di lapangan. Karena dengan demikian, armada bus atau truk yang kehabisan BBM solar terpaksa harus terhenti dulu sekian jam baru bisa mengisi BBM kembali untuk bisa melanjutkan perjalanan. Padahal dari Sumut umumnya angkutan penumpang dan angkutan barang adalah antar kota antar provinsi yang harusnya tidak berhenti di jalan untuk memastikan sampainya orang atau barang yang dibawa ke daerah tujuan secepat mungkin atau tepat waktu," kata Jaya Sinaga.
Dia memberi contoh seperti bus antar kota antar provinsi (AKAP) dan truk lintas jauh yang umumnya melintas di malam hari untuk mengurangi dampak macet. Bila mengisi
BBM solar penuh tangki dari Medan, umumnya sudah harus mengisi
BBM lagi di Kota Pinang atau Bagan Batu.
Namun, lanjutnya, di sejumlah SPBU yang dilintasi sering tak tersedia BBM solar atau baru diperbolehkan mengisi BBM solar lagi pada jam siang di hari berikutnya, membuat bus atau truk yang kehabisan BBM tadi terpaksa terhenti sekian lama, sebelum melanjutkan perjalanan.
"Akibatnya, penumpang yang dibawa bus AKAP jadi terlambat sampai di kota tujuan. Demikian juga barang yang dibawa truk, juga jadi terlambat sampai. Bahkan, bisa jadi busuk bila jenis sayuran dan buah-buahan, atau harganya jadi naik yang berkontribusi bagi naiknya inflasi," kata Jaya Sinaga.
Karena itu, lanjutnya, mereka para pengurus DPD Organda Sunut dan DPC Organda Medan, telah menyampaikan masalah krusial tersebut kepada Pertamina Regional Sumbagut, untuk segera dicari solusi atau diatasi kelangkaan BBM solar tersebut.
"Bila tidak cepat ada solusi, maka masalah kelangkaan BBM solar ini akan kami bawa ke Mukernas Organda pada 8 Oktober 2024 di Solo. Karena kelangkaan seperti ini disebut hanya terjadi di SPBU-SPBU yang ada di Jalinsum Sumbagut," kata Jaya. (*)