Medan (harianSIB.com) Anggota DPRD Sumut Viktor Silaen SE MM mendesak
Badan Pengawas Pemilu (
Bawaslu) terus bersinergis dengan
aparat penegak hukum, untuk mengusut tuntas pelanggaran-pelanggaran
Pilkada di
Sumut, karena banyak pengaduan masyarakat telah terjadinya pelanggaran di lapangan.
"Dari pengaduan masyarakat ke lembaga legislatif, telah terjadi pelanggaran Pilkada serentak di Sumut, diantaranya maraknya perusakan dan perobekan Alat Peraga Kampanye (APK) di sejumlah titik, yang dilakukan kelompok tertentu, tapi belum ada tindakan tegas," ujar Viktor Silaen kepada wartawan, Rabu (13/11/2024) di DPRD Sumut.
Viktor mengaku sangat prihatin dengan peristiwa yang dikhawatirkan dapat mengganggu jalannya pesta demokrasi lima tahunan ini, sebab tidak lagi mencerminkan demokrasi, tapi terkesan sudah merusak tatanan demokrasi yang seharusnya dirawat dan dijaga bersama.
Ditambahkan politisi Partai Golkar ini, tindakan dengan cara merusak APK oleh oknum tidak bertanggungjawab bisa menjadi preseden buruk bagi keberlangsungan demokrasi, sehingga wajib diusut tuntas, agar tidak menjadi bola liar menjelang pencoblosan pada 27 Nopember 2024.
Berkaitan dengan itu, anggota dewan Dapil Tapanuli ini kembali mengingatkan Bawaslu, agar terus bersinergis dan berkordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan aparat penegak hukum, termasuk Polda Sumut untuk mencermati kasus pelanggaran Pilkada tersebut.
"Bawaslu harus sigap dan gerak cepat mengambil langkah antisipasi sekaligus melakukan pencegahan, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi," tandas Viktor sembari mengajak semua pihak untuk ikut proaktif melaporkan dugaan pelanggaran Pilkada, sehingga instansi terkait bisa segera menyikapinya.
Perbaiki
Dalam kesempatan itu, Viktor juga mengingatkan seluruh elemen masyarakat di Sumut, bahwa Pilkada serentak ini hanya sebentar saja, sehingga perlu dijadikan momen untuk memperbaiki iklim demokrasi.
"Janganlah kita kotori dengan aksi-aksi yang hanya berlandaskan sakit hati, benci dan mengadu domba, karena selain membuat situasi tidak kondusif, juga menimbulkan gejolak yang ujung-ujungnya kita juga yang menanggung akibatnya," katanya.
Viktor Silaen juga memberi masukan kepada para penyelenggara Pemilu untuk mencari metode baru, termasuk pemasangan APK, yang bisa terhindar dari aksi perusakan yang dilakukan kelompok tertentu atau pihak-pihak yang ingin menciptakan situasi tidak kondusif di Sumut.(*)