Medan
(harianSIB.com) DPD Golkar Sumut akan memanggil Ketua DPRD Sumut, Erni Arianti Sitorus, dan Wakil Ketua DPRD Deliserdang, Hamdani Syahputra.
Belum lama ini, Erni Sitorus melaporkan Hamdani Syahputra ke Polda Sumut terkait komentar Hamdani di media sosial. Erni merasa dirugikan dan dicemarkan nama baiknya oleh Hamdani, yang juga Ketua Partai Golkar Deliserdang.
Ketua DPD Partai Golkar Sumut, Musa Rajekshah (Ijeck), menyayangkan adanya pelaporan sesama kader ke polisi. Menurutnya, persoalan tersebut seharusnya bisa diselesaikan secara internal di tubuh Golkar.
"Kalau saya sih menyayangkan dua-duanya. Namanya sama-sama kader Golkar, mestinya masalah begini dibicarakan. Saya lihat juga komennya bukan yang menuduh macam-macam, bahkan sebelumnya ada komentar lebih parah tapi tidak dipersoalkan. Kenapa malah kawan sendiri yang dilaporkan? Itu yang saya sesalkan," kata Ijeck, Rabu (20/8/2025).
Ia menegaskan, akan memanggil kedua kader Golkar tersebut untuk hadir di kantor DPD Golkar Sumut agar persoalan bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
"Ini seharusnya bisa selesai di rumah tangga Golkar sendiri, bukan dibawa keluar," tegasnya.
Terpisah, Wakil Ketua Korbid Politik, Hukum dan Hak Azasi Manusia, Riza Fakhrumi Tahir menambahkan, keduanya kader Partai Golkar, tidak boleh sengketa hukum mereka berlarut-larut.
"Kami akan minta penjelasan dan memediasi kedua kader Golkar ini," kata Riza.
Menurut Riza, jika dibiarkan berlarut-larut, sengketa hukum antara keduanya bisa berdampak secara politik. Apalagi kalau sengketa ini dimanfaatkan oleh provokator untuk mendestabilkan Golkar di Sumut.
Sebagai kordinator di bidang politik dan hukum, Riza menegaskan terbuka peluang sengketa hukum ini diprovokasi menjadi sengketa yang lebih luas dan berdampak secara politik bagi Partai Golkar di Sumut.
Oleh sebab itu, Riza melanjutkan, memediasi Erni dan Hamdani adalah jalan terbaik untuk menjaga kerukunan, soliditas dan keutuhan Partai Golkar di Sumut.
"Saya mengenal kedua kader Golkar ini. Kenal baik, malah. Kita akan bicara secara kekeluargaan, dari hati ke hati," katanya.
Riza membantah jika laporan Erni ke Polda Sumut ada kaitan dengan dinamika menjelang Musda XI Partai Golkar Sumut.
"Ini masalah hukum biasa. Tidak ada kaitan dengan dinamika Musda XI Golkar Sumut. Kecuali ada penumpang gelap yang memprovokasi, jika ada provokator yang tidak senang kalau Golkar Sumut dalam kondiai stabil dan solid," ujarnya. (*)