Medan(harianSIB.com)
Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, Irvan Saputra SH MH menduga peristiwa kebakaran rumah hakim Pengadilan Negeri ( PN) Medan Kelas I A Khusus Khamozaro Waruwu, Selasa (4/11/2025) kemarin bukan kebakaran biasa, melainkan bentuk ancaman serius terhadap Penegak Hukum dalam hal ini Hakim.
Kebakaran yang terjadi di Komplek Taman Harapan Indah, Medan Selayang syarat akan adanya kejanggalan dan diduga berdampak kepada kinerja hakim Khamozaro dalam memimpin sidang- sidang yang ditanganinya.
" Diketahui saat ini hakim Khamozaro merupakan hakim ketua yang menyidangkan Terdakwa dugaan tindak pidana korupsi Dirut PT Dalihan Natolu Group (DNG) Akhirun Piliang yang turut menjerat mantan Kadis PUPR Sumut Topan Ginting," kata Irvan di kantornya Jalan Hindu Medan, Rabu (5/11/2025).
Dampak dari kebakaran dinilai akan menganggu mental dan integritas hakim Khamozaro dikarenakan saat ini salah satu kasus yang ditanganinya adalah dugaan Korupsi proyek jalan di Sumatera Utara yang menjadi atensi nasional .
Baca Juga: Sekretaris BKAG Mengaku Tak Terima Undangan Resmi Pembentukan Natal Oikumene Tebingtinggi 2025 Oleh karena itu
LBH Medan mendesak Kepolisian dalam hal ini Polsek Sunggal yang seyogyanya telah menerima laporan dari Khamozaro untuk segera mengusut tuntas kejadian itu secara objektif, profesional dan transparan. Guna membuka secara terang benderang apakah ini benar-benar kebakaran murni atau ada dugaan tindak pidana.
Secara hukum sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman menegaskan Kekuasaan Kehakiman dilaksanakan oleh Hakim yang bebas dari campur tangan pihak manapun baik intimidasi maupun intervensi dalam menjalankan tugasnya. Maka setiap bentuk ancaman, tekanan, maupun teror terhadap hakim adalah pelanggaran terhadap prinsip Fair Trial (peradilan yang jujur dan tidak memihak).
Editor
: Wilfred Manullang