Medan(harianSIB.com)
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Medan dr Irliyan Saputra SpOG memastikan kondisi kesehatan masyarakat pascabanjir di sejumlah wilayah Kota Medan secara umum masih baik. Pemantauan dilakukan di berbagai permukiman dan pos pengungsian yang terdampak banjir.
"Secara umum kondisi kesehatan warga yang terdampak banjir baik. Namun kami tetap melakukan penanganan segera dan pemantauan berkelanjutan karena kemungkinan ada penurunan sanitasi pascabanjir," kata Irliyan kepada Forwakes Sumut, Senin (1/12/2025).
Dari total 217 pos pengungsian yang sebelumnya terdata, kini hanya beberapa lokasi di Medan Marelan dan Medan Labuhan yang masih ditempati pengungsi. Mayoritas warga sudah kembali ke rumah masing-masing untuk melakukan pembersihan.
Pada awal banjir, tenaga kesehatan puskesmas memberikan pelayanan, pemeriksaan dan obat-obatan di lokasi pengungsian. Saat ini layanan dialihkan dengan kunjungan langsung ke warga, terutama kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, bayi dan balita, serta penyandang disabilitas. Warga non-rentan diminta datang ke puskesmas jika memerlukan pemeriksaan kesehatan.
Baca Juga: 13.235 Ha Sawah Terendam Banjir, Pemkab Sergai Salurkan Bantuan Bibit ke Petani Dinkes mencatat empat penyakit terbanyak yang dialami warga pascabanjir yakni
demam,
ISPA,
penyakit kulit dan
diare. Untuk memperkuat pelayanan, Dinkes mengerahkan 41
puskesmas dan
PSC (Public Safety Center) yang bersifat mobile untuk memfasilitasi rujukan ke rumah sakit jika diperlukan.
Seluruh pegawai puskesmas dilibatkan dalam pelayanan, kecuali mereka yang rumahnya terdampak banjir parah. Pada awal penanganan, Instalasi Farmasi Dinkes Medan di Medan Labuhan juga sempat terendam banjir sehingga beberapa puskesmas mengalami kekurangan obat.