Medan (harianSIB.com)
Bencana banjir, banjir bandang, dan tanah longsor yang melanda 17 kabupaten/kota di Sumatera Utara menimbulkan dampak besar terhadap keselamatan warga dan layanan kesehatan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut melaporkan, hingga Jumat (12/12/2025) terdapat 402.776 kepala keluarga atau 1.495.687 jiwa terdampak.
Sekretaris Dinkes Sumut, Hamid Rijal Lubis, menyampaikan jumlah korban meninggal dunia mencapai 346 orang. Selain itu, 100 warga mengalami luka berat, 11.955 luka ringan, dan 92 orang masih dinyatakan hilang. Akibat kondisi tersebut, 45.442 warga terpaksa mengungsi ke berbagai posko.
Bencana ini juga melumpuhkan sejumlah layanan kesehatan. Berdasarkan data Dinkes, satu rumah sakit, tujuh puskesmas, tujuh pustu, dan satu polindes tidak dapat beroperasi karena kerusakan infrastruktur.
Di Tapanuli Selatan, dua pustu, Huta Godang dan Garoga serta Polindes Sibara-bara tidak berfungsi, sementara Pustu Tolang harus dipindahkan ke Posko Kesehatan Desa Tolang Julu. Di Tapanuli Tengah, enam puskesmas, Pandan, Badiri, Tukka, Sorkam, Barus, dan Kolang, belum bisa melayani secara penuh sehingga layanan dilakukan secara mobile. Empat pustu juga dilaporkan tidak berfungsi.
Baca Juga: Jembatan Bailey Anggoli Rampung 100 Persen, Akses Bantuan ke Tapteng Mulai Pulih Di Langkat,
RSUD Tanjung Pura tidak beroperasi dan layanan dialihkan ke RSU Putri Bidadari. Puskesmas Pantai Cermin juga memindahkan pelayanan ke posko kesehatan.
Kasus Penyakit Meningkat Tajam