Medan (SIB)- Aliansi Masyarakat Peduli Nasib Honorer (Ampenaser) Kota Medan melakukan aksi unjuk rasa damai ke Kantor Wali Kota Medan, Rabu (13/5). Dalam orasinya massa Ampenaser yang diterima Asisten Pemerintahan Musaddad didampingi Kepala BKD Pemko Medan Lahum menuntut agar dilakukan pengusutan dugaan manipulasi Data Tenaga Honorer K1 dan K2 2014 serta meminta agar para tenaga honorer yang sudah lama mengabdi bisa diangkat menjadi PNS. Selain itu mereka juga meminta pihak terkait untuk mengusut tunjangan fungsional tahun anggaran 2014 yang belum cair hingga kini, dan ditertibkannya aksi Pungli yang sering terjadi setiap kali pencairan insentif. Dalam orasinya juga mereka meminta Walikota Medan membuat SPTJM K1 dan K2 yang tidak lulus sesuai permintaan Menpan dan BKN."Usut dugaan korupsi tunjangan fungsional guru tahun 2014 dan Pungli setiap kali pencairanâ€, kata Fahrul Lubis.Sementara itu salah seorang peserta unjuk rasa Emi (37) yang sudah menjadi guru honor selama 13 tahun untuk Pemko Medan berharap bisa diangkat menjadi PNS. “Sudah lama saya menjadi tenaga honor, semoga Wali Kota Medan Dzulmi Eldin memperhatikan nasib kami yang sudah lama mengabdi tapi tidak kunjung diangkat pintanya".Emi mengatakan sudah belasan kali ikut seleksi CPNS tapi tidak lulus . " Inilah bang nasib saya guru honor, semoga bisa diangkat tanpa testing. Karena saya kurang percaya dengan hasil testing itu, kayak periode K1 dan K2 kemaren. Kami yang honor gak tau berapa nilai kami, yang diumumkan cuma nama-nama yang lulus aja, nilainya engga", kata dia curiga. Sementara itu Asisten Pemerintahan Musaddad ketika dikonfirmasi mengenai tuntutan dan tudingan para pendemo mengatakan akan menyampaikan hal tersebut kepada wali kota." “Wali kota saat ini sedang keluar kota, saya akan sampaikan aspirasi bapak-bapak dan ibu-ibu sesegera mungkin kepada wali kota" ujar Musaddad.Kepala BKD Pemko Medan Lahum Lubis dikonfirmasi tanggapannya mengenai dugaan manipulasi data Tenaga Honorer K1 dan K2 2014 tidak mau memberikan komentar. "Nantilah dulu, saat ini belum bisa berikan keterangan, nanti dulu yah" ujar Lahum sambil meninggalkan wartawan.Pantauan SIB di lapangan sebahagian besar pendemo adalah para guru honorer yang mengabdi rata-rata di atas 10 tahun. Mereka berharap agar para tenaga honorer yang sudah lama mengabdi bisa diangkat menjadi PNS. (Dik DH/c)