Renungan Buddha Dhamma

PENTINGNYA MENJAGA KUALITAS PERBUATAN

Oleh Upasaka Pandita Rudiyanto Tanwijaya (Duta Dharma MBI SU)
Redaksi - Sabtu, 01 Februari 2020 12:15 WIB

Warning: getimagesize(https://www.hariansib.com/cdn/uploads/images/2020/02/_9677_-PENTINGNYA-MENJAGA-KUALITAS-PERBUATAN.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 171

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 172
darunajah.com
Ilustrasi

Agama Buddha memiliki banyak sekali tokoh besar dengan keteladanan hidup yang luar biasa. Salah satunya adalah Maha Upasaka Li Bing Nan (1890-1986), umat awam namun dikenal sebagai Guru Besar Agama Buddha dalam Tradisi Sukhavati dan pendiri Perkumpulan The Taichung Lotus Society, di Taiwan. Dalam perkembangan Ajaran Buddha di Taiwan, nama Maha Upasaka Li Bing Nan tidak akan terlupakan dan sangat dihormati.

Ada banyak sekali keteladanan dari kehidupan Li Bing Nan. Salah satunya adalah komitmen beliau dalam menyebarkan nilai-nilai kebajikan dalam Buddha Dharma sepanjang hayat hidup beliau.

Bahwa dalam usia yang sangat sepuh, yaitu 90an tahun, Guru Li sebenarnya sudah layak beristirahat dan menikmati masa tuanya yang nyaman, namun beliau menolak. Pernah satu kali, Guru Li masih diundang berceramah. Oleh para siswanya, beliau diminta untuk tidak menerimanya, mengingat kondisi fisiknya yang sudah ringkih. Para siswanya rela menggantikan beliau untuk memberikan ceramah di hadapan umat Buddha. Apalagi dengan kondisi fisik tersebut, Guru Li sudah kesulitan naik ke atas podium.

Namun Guru Li menolak dan menjawab dengan tegas.

"Sepanjang umat masih membutuhkan ceramahku dan masih bernafas, maka saya akan mengerahkan segenap kemampuanku untuk memberikan ceramah Dharma."

Mendengar keteguhan hati sang guru, para murid pun tak kuasa membantah lagi dan Maha Upasaka Li Bing Nan tetap bertugas membabarkan Dharma.

Tentu saja menyimak apa yang telah dilakukan oleh Maha Upasaka Li Bing Nan hendaknya membuat kita sadar, bahwa hidup yang amat singkat ini harus dipergunakan dengan sebaik-baiknya.

Dalam Cakkavatti-sihanada sutta dijelaskan bahwa betapa usia kehidupan manusia sangat dipengaruhi oleh kualitas perbuatan yang kita lakukan. Semakin baik, maka akan semakin panjanglah usia kehidupan manusia, sebaliknya jika tidak, maka potensi pendeknya kehidupan manusia akan semakin besar.

Buddha menjelaskan, akan tiba pada masa pedang (satthantarakappa), karena kejahatan manusia makin berkembang, dimana usia hidup manusia menjadi sangat pendek. Manusia menjadi buas dan kehilangan hati nurani. Bahkan saling membunuh satu sama lainnya.

Dalam kehidupan ini, amatlah penting mengondisikan diri kita untuk selalu bersentuhan dengan hal-hal yang bajik. Misalnya senantiasa ke wihara, mendengarkan ceramah Dharma, ikut serta kegiatan sosial, bakti kepada orangtua, rutin bermeditasi dan lainnya.

Perbuatan-perbuatan seperti ini membuat kita jauh dari perbuatan yang dapat menurunkan kualitas hidup kita, disamping juga berpotensi menjauhkan diri dari malapetaka.

Maka Maha Upasaka Li Bing Nan juga pernah berucap, kurang lebih demikian:

"Setiap saat kita tak boleh melupakan hati untuk selalu membantu banyak orang demi membawa mereka keluar dari jalan gelap… Asalkan dapat menjadi sinar bagi mereka, meski dari kejauhan, maka kita selalu siap untuk mengorbankan tubuh ini."

Maha Upasaka Li Bing Nan hidup sampai usia yang cukup panjang. Sepanjang itu pula ia mengabdikan dirinya untuk melakukan siar Dharma ke seluruh tempat sehingga banyak sekali yang menjadi siswa beliau serta banyak juga kemajuan yang timbul dari dedikasi yang beliau lakukan. Demikian juga karya-karya tulis beliau telah banyak diterbitkan di berbagai negara.

Dari apa yang dilakukan oleh beliau, maka kita dapat menyaksikan bahwa kualitas perbuatan yang dilakukan selama ini membuat usia beliau begitu panjang dan namanya harum dikenang sampai saat ini.

Oleh sebab itu, lakukanlah yang terbaik untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Tanpa ada sebab baik, maka tidak akan mungkin memperoleh akibat yang baik. Inilah ajaran Para Buddha yang berlaku universal hingga hari ini!

Semoga semua makhluk berbahagia, Sadhu…Sadhu…Sadhu… (q)

Berita Terkait

Mimbar Agama Buddha

Kapolrestabes Medan: Penjual BBM Eceran Rp50 Ribu per Botol akan Ditangkap

Mimbar Agama Buddha

OJK Komit Perkuat Tata Kelola dan Inovasi Keuangan Digital

Mimbar Agama Buddha

Gempa Bumi Guncang Sibolga, Pengungsi Berhamburan Keluar Posko

Mimbar Agama Buddha

Para Pemilik Kendaraan Antre Berjam-jam di SPBU Pamatang Raya Demi Dapatkan BBM

Mimbar Agama Buddha

Sinar Indonesia Baru Kolaborasi Pemkab Tapteng Bangun Jembatan Provinsi

Mimbar Agama Buddha

GKPI Doa Tengah Hari dan Beri Bantuan untuk Korban Banjir dan Tanah Longsor