Habib Luthfi: Corona Jadi Pemicu Kita Lebih Dekat Allah

Redaksi - Jumat, 29 Mei 2020 21:01 WIB

Warning: getimagesize(https://www.hariansib.com/cdn/photo/berita/dir052020/_8386_Habib-Luthfi--Corona-Jadi-Pemicu-Kita-Lebih-Dekat-Allah.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 171

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 172
Foto Dok/Habib Muhammad Luthfi bin Yahya
Habib Muhammad Luthfi bin Yahya

Pekalongan (SIB)

Rais Aam Idarah Aliyah Jam'iyah Ahlit Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyah (Jatman) Habib Luthfy bin Yahya mengatakan, jika jiwa kita kuat, maka segala benturan dan ujian dapat dilalui dengan baik dengan tanpa adanya korban sebagaimana tertulis dalam lagu Indonesia Raya 'Bangunlah Jiwanya' sebelum bangun badannya.

"Membangun rohani lebih utama sebelum membangun jasmani yang disebut 'Bangunlah Badannya'. Jika jiwa kita keropos, akan mudah dikompori dan mudah dibenturkan. Maka, dengan adanya cobaan virus Corona, mestinya jadi pemicu untuk lebih dekat kepada Allah SWT," tegasnya di Pekalongan, Senin (25/5).

Dikatakan, dengan adanya pembangunan jiwa (bangunlah jiwanya, red) untuk menghindari takut selain kepada Allah Ta'ala. "Kita sekarang ini takutnya luar biasa dengan Corona. Yang mental dan jiwanya kuat, maka akan bisa bertahan," ungkapnya.

Akan tetapi, lanjutnya, bagi hamba-hamba Allah yang jiwanya keropos mudah ditakut-takuti oleh oknum-oknum yang mengambil keuntungan atas wabah Corona berakibat rakyat tidak percaya lagi dengan pemerintah dengan segala upaya yang telah dilakukan.

"Ini bisa menurunkan kepercayaan rakyat kepada pemerintah. Akan tetapi, jika virus Corona kita jadikan alat untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, maka jiwa kita akan semakin kuat," tandasnya.

Disampaikan, ketakutan yang terjadi dengan adanya Covid-19 harus diarahkan dengan takut kepada Allah. Dirinya menyebut penyakit yang lebih dahsyat selain Covid-19 sangat banyak.

"Semuanya itu makhluk ciptaan Allah. Takutlah kepada yang mencipta. bukan yang dicipta," tegasnya.

Habib Luthfi menyampaikan, Rasulullah SAW bersabda: ‘Barangsiapa yang mengucap kalimat 'Laa Ilaaha Illallah' maka dia masuk bentengku. barangsiapa yang masuk bentengku, maka akan selamat dari siksa api neraka.’

"Makanya, jangan jauh dari Allah SWT. Apalagi saat pandemi Corona saat ini," tuturnya.

Disebutkan, peraturan yang telah dibuat oleh pemerintah sudah lebih dari cukup. Adanya bertemu dengan tidak perlu salaman, selalu cuci tangan, pakai masker, dan lain-lain.

"Itu sarana ikhtiar yang wajib kita taati dan siapa lagi kalau bukan kita sendiri yang menghormati pemerintah Indonesia," ajaknya.

Habib Luthfi mengajak seluruh masyarakat untuk memperkuat jiwanya agar tidak dihantui rasa ketakutan. Takut mencari nafkah, takut bekerja, dan takut berbuat hal-hal yang baik. Pembangunan jiwa, lanjutnya, untuk membentengi agama di satu sisi. Sedangkan di sisi lain yakni membentengi negara dan pemerintah Indonesia.

“Jika umat Islam dan bangsa Indonesia kuat, maka negara kita juga akan kuat melalui ikhtiar dan doa sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rasulullah,” pungkasnya. (NU Online/d)

Berita Terkait

Mimbar Agama Islam

Polrestabes Medan Gelar Lomba Karya Tulis Feature, Essay

Mimbar Agama Islam

Kapolrestabes Medan Kukuhkan Timsus JCS

Mimbar Agama Islam

Pencarian Korban Longsor Desa Aloban Bair, 4 Meninggal Dunia

Mimbar Agama Islam

GKPI Medan Kota Adakan Pagelaran Lagu-Lagu Natal

Mimbar Agama Islam

Warga Sibabangun Bantah PT TBS Penyebab Bencana Ekologis Tapteng

Mimbar Agama Islam

Tembus Daerah Terisolir, Partai Perindo Sumut Kirim Lagi Satu Truk Kebutuhan Perempuan dan Anak ke Taput