Jakarta (SIB)- Anggota DPR melakukan lawatan kerja ke Makkah untuk mengetahui bagaimana pelayanan terhadap jemaah haji Indonesia. Dipimpin oleh Ketua Tim Pengawas Haji Komisi VIII DPR RI Saleh Partaonan Daulay, mereka akan berada di Makkah sampai puncak haji pada tanggal 23 September mendatang."DPR juga wukuf. tapi hajinya sambil mengawasi," tutur Saleh usai rapat dengan Menteri Agama dan para Amirul Hajj di Kantor Daker Makkah, Kamis (17/9).Saleh mengatakan akan mengawasi layanan katering, penginapan, dan transportasi. Mereka juga secara intens mengikuti perkembangan berita insiden crane terguling di Masjidil Haram."Krusial, jamaah yang belum teridentifikasi. Ada dua jasad di rumah sakit yang diduga orang Indonesia. Proses harus dilakukan secepat mungkin karena terkait ketenangan keluarga," pintanya.Anggota-anggota DPR akan disebar ke antara jemaah haji untuk melakukan pengawasan. Saleh menyoroti soal pemberian katering perdana di Makkah dan layanan transportasi antarkota pasca wukuf dari Makkah ke Madinah bagi jemaah haji gelombang II."Ada hal-hal teknis, misalnya penyediaan transportasi pascawukuf, mogok dan ketidaknyamanan bisa diantisipasi sedini mungkin. Kemenag berjanji akan perbaiki, jemaah dari Makkah ke Madinah akan lebih baik," katanya.Sudah DimakamkanSebelas jemaah haji Indonesia wafat karena insiden crane di Masjidil Haram. Lima di antaranya sudah dimakamkan di Saraya, Makkah."Lima sudah dimakamkan," tutur Menag sekaligus Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin usai peninjauan di Arafah dan Mina, Rabu (16/9).Menag Lukman menjelaskan jenazah yang lain sedang diurus oleh pihak maktab tempat para jemaah itu bernaung. Mereka sedang menyelesaikan syarat-syarat administrasinya."Lainnya masih nunggu administrasi. Nunggu penerbitan Certificate of Death," tutur Lukman.Untuk korban luka masih ada 19 jemaah yang dirawat di RS Arab Saudi. Lukman mengatakan kondisi mereka belum bisa pulang karena butuh perawatan lebih lanjut."Ada yang masih diopname," tuturnya. (detikcom/ r)