Labuhanbatu, (SIB)- Para guru di Kabupaten Labuhanbatu dikutip Rp 30.000,- untuk mengurus kelengkapan berkas pemutakhiran data pada tahun 2013 dengan alasan untuk melengkapi data Nomor Urut Pegawai Tenaga Kependidikan (NUPTK) dan biaya pas foto bagi para guru yang dinyatakan telah lulus sertifikasi. Ketika di pertanyakan berapa banyak jumlah guru yang mengurus NUPTK, seorang guru menyebut mencapai empat ratusan orang. Hasil pantauan SIB, Kamis (22/1) di Kantor Dinas Pendidikan Labuhanbatu Jalan Menara Rantauprapat, para guru yang mengurus NUPTK banyak yang kecewa. Seorang guru yang tidak bersedia menyebutkan jati dirinya mengatakan, “kami semalam sudah datang ke kantor ini Pak, namun tidak sempat difoto, sehingga kami harus kembali dan hari ini Rabu (22/1) harus kembali datang ke kantor ini, sementara tempat tinggal kami cukup jauh di daerah tepi pantai, biaya ongkos kami untuk datang kemari harus habis Rp 100.000 lebihâ€. Ketika ditanyakan mengenai kutipan, mereka enggan untuk berkomentarâ€. Bapak maklumlah jika nanti kami mengatakan , ditulis wartawan, akhirnya kami juga yang kena sanksi dari atasanâ€, katanya.Sementara hasil pantauan SIB, para guru yang mengurus NUPTK tampak menyerahkan sejumlah uang. Jika yang di serahkan para guru uang pecahan Rp 50.000, maka secara otomatis petugas yang menerima uang mengembalikan sebesar Rp 20.000. Ketika hal ini dikonfirmasikan Jumat (24/1) kepada operator pemutahiran data Wanda di ruang kerjanya mengatakan, “kami tidak ada meminta sejumlah uang kepada para guru yang mengurus NUPTK, namun karena kami mengerjakan berkas para guru hingga malam hari mereka merasa terbantu, lalu para guru memberi sejumlah uang sebagai terima kasihnya. Itukan tidak mungkin kami tolakâ€. “Ketika dipertanyakan mengapa jika yang diberikan para guru uang pecahan Rp 50.000, harus dikembalikan Rp 20.000. Jika itu merupakan uang terima kasih tentu jumlahnya tidak bisa di batasi dengan spontan Wanda tampak emosi menjawab pertanyaan tersebut, mengatakan: “Apa ada uang di laci sayaâ€, seraya membuka lacinya.Ketika diminta tanggapan terkait pengutipan sejumlah uang dari para guru yang mengurus NUPTK dari ketua LSM Roda Transparansi Hamonangan Simanjuntak mengatakan, hendaknya hal seperti ini segera diklarifikasi. Jika memang benar ada dilakukan pengutipan seharusnya mereka sudah bisa diperiksa, mana mungkin ada asap kalau tidak ada api, artinya bahwa ini sudah ada sutradaranya sehingga bisa terjadi kutipan yang jumlahnya samaâ€, katanya. (D13/c)