Medan (harianSIB.com)
Kasus perundungan (bullying) yang semakin marak dan telah menelan banyak korban di tingkat SD, SMP, hingga SMA/SMK menjadi perhatian serius berbagai pihak. Tindakan perundungan bukan hanya menimbulkan luka fisik, tetapi juga trauma psikologis yang dapat memengaruhi masa depan anak.
Ketua PPSSU (Persatuan Pengajar Swasta Sumatera Utara), Dr Masty Pencawan MPA, menilai salah satu faktor yang memperburuk situasi adalah lemahnya pendidikan karakter sejak dini, sehingga anak tidak memiliki ketahanan moral dan pengendalian diri yang kuat.
"Lingkungan pergaulan yang tidak sehat dan gaya hidup sembarangan juga ikut memicu perilaku agresif, termasuk tindakan perundungan," ujarnya kepada harianSIB.com di Kantor PPSSU, Jalan Bunga Ncole No 50 Medan Tuntungan, Selasa (18/11/2025).
Menurut Masty, untuk menghentikan perundungan, pemerintah harus memahami akar persoalan. Selain minimnya pendidikan karakter, pengaruh penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja turut memperburuk kondisi.
Baca Juga: Internet Gratis Dibangun di 56 SMA, 40 SMK dan 1 SLB di Sumut "Kalau pemerintah serius menangani persoalan ini, langkah cepat dan terukur harus segera dilakukan agar tidak ada korban berikutnya," tambahnya didampingi Sekretaris PPSSU, Partomuan Silitonga SPd.
PPSSU, yang sebelumnya dikenal sebagai PGSI Sumut, menyatakan kesiapan bekerja sama dengan pemerintah daerah maupun pusat. Bentuk kerja sama tersebut termasuk dialog langsung dengan Disdikbud Kota Medan, Disdik Sumut, hingga Kemendikdasmen RI.