Nyaris Lumpuh, Gadis Menulis Novel dengan Kaki Kiri

- Minggu, 25 Januari 2015 19:56 WIB

Warning: getimagesize(https://www.hariansib.com/cdn/uploads/images/2015/01/hariansib_Nyaris-Lumpuh--Gadis-Menulis-Novel-dengan-Kaki-Kiri-.jpg): Failed to open stream: HTTP request failed! HTTP/1.1 404 Not Found in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 170

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 171

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u956909844/domains/hariansib.com/public_html/amp/detail.php on line 172
Shanghaiist Hu Huiyan (21), gadis penderita kelainan celebral palsy ini ternyata mampu menulis sebuah novel fiksi. Hanya dengan menggunakan kaki kirinya, dia mampu mengetik 60.000 kata setiap hari.
Beijing (SIB)- Di mana ada kemauan di situ pasti ada jalan. Falsafah inilah yang tampaknya dianut Hu Huiyan (21), asal Provinsi Anhui, Tiongkok, penderita cerebral palsy yang mengakibatkan hampir seluruh tubuhnya lumpuh. Dari seluruh bagian tubuhnya, hanya kaki kiri Huiyan yang berfungsi. Nah, dengan kaki kirinya itu, Huiyan, meski tak pernah mendapat pendidikan formal di sekolah, kini tengah sibuk menulis sebuah novel fiksi. Hanya bermodal kaki kiri, sebuah laptop, dan tentu benak yang tak henti berpikir kreatif, Huiyan menulis 60.000 kata setiap hari. Sungguh sebuah semangat yang luar biasa.Huiyan terlahir prematur di sebuah rumah sakit di Anhui. Bahkan, dokter saat itu memprediksi bayi Huiyan tak akan berumur panjang. Namun, Tuhan memutuskan lain. Huiyan berumur panjang meski saat baru berusia 10 bulan dokter mendiagnosisnya menderita celebral palsy.Kelainan ini membuat Huiyan nyaris tak bisa melakukan semua kegiatan dasar sendiri. Dia bahkan harus disuapi ibunya untuk makan. Namun, dia mampu melatih menggunakan kaki kirinya untuk mengerjakan beberapa hal, salah satunya adalah menggunakan komputer."Saya melatih diri saya sendiri. Saya bukan orang jenius, tetapi saya fokus terhadap apa yang saya inginkan. Saat kecil, saya berusaha menonton film di televisi tanpa teks," kata Huiyan. Kondisi Huiyan itu memang membutuhkan kesabaran untuk orang-orang di sekitarnya, terutama sang ibu. Perempuan itu mengenang betapa sulitnya mengajari anaknya itu berbicara."Saat saya mengajarinya berbicara, saya harus sangat bersabar. Sebab, untuk satu kata saja, mungkin dia harus ribuan kali mengulang. Namun, begitu dia bisa mengucapkan kata itu dengan sempurna, saya merasa sangat bahagia," kenang sang ibu.Jika berlatih berbicara saja sangat sulit, berlatih mengetik menggunakan laptop juga menjadi perjuangan luar biasa bagi Huiyan. Dia harus "mengincar" setiap tombol huruf di atas papan ketik, lalu menggerakkan kakinya ke arah keyboard dan menekan tombol itu menggunakan jari kakinya. Saat dia mengetik, tubuhnya harus diikat ke kursi rodanya dengan menggunakan ikat pinggang untuk membuat posisinya tetap stabil. Dengan kondisnya itu, Huiyan mengatakan, dia bisa mengetik 20-30 kata setiap menitnya.Lalu, apa kisah dalam novel fiksi yang tengah digarap Huiyan ini? Dia mengatakan, kisah yang ditulisnya itu tentang upaya seorang gadis dalam mengejar mimpi dan cinta. Para pengguna media sosial di Tiongkok sangat tertarik dengan perjuangan Huiyan menulis novelnya itu. Mereka bahkan tak jarang ikut memberikan ide bagaimana sebaiknya kisah itu berakhir. (kps/i)


Tag:

Berita Terkait

Serbaneka

Dari Audit ke Dakwaan: Ujian Prabowo Serentak Menyeret Korporasi, Pejabat dan Mafia Alam Sumatera

Serbaneka

BPJS Ketenagakerjaan Taput Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir dan Longsor

Serbaneka

Pemkab Tapteng Terima Bantuan Rp 500 Juta dari Bupati Simalungun

Serbaneka

Polsek Tanah Jawa Kawal Program Ketahanan Pangan

Serbaneka

Aek Sirahar Rendam Pemukiman, Bupati Tapteng Imbau Warga Mengungsi

Serbaneka

“Berbagi Kabar” di Tengah Bencana Banjir dan Longsor Sibolga Pakai Starlink