Geneva (SIB)
International Labour Organization (ILO) menyebut, 1 dari 6 generasi muda menjadi pengangguran karena dampak pandemi Covid-19. Hal itu terjadi karena tiap pekerja mengalami pemotongan kerja sampai 23 persen. Sejak Februari 2020, dampak pengangguran tersebut cenderung menimpa perempuan ketimbang pria.
Demikian dipaparkan Monitor ILO: Covid-19 dan Dunia Kerja edisi ke-4 yang dipublisir akhir Mei 2020. Direktur Jenderal ILO, aGuy Ryder mengemukakan, usia produktif generasi muda 15-24 tahun.
Menghadapi kenyataan tersebut, di Medan, Jumat (29/5), Sekretaris Forum Lintas Agama Martabe Sumut Binsar Simatupang mengatakan, menjelang New Normal, orang muda harus mengikuti protokol kesehatan. Mengenai kompetisi yang makin kompetitif, tokoh pemuda Sumut itu kembali menegaskan harus cermat dan kreatif membaca peluang. “Kelompok milenial khususnya generasi Z harus lebih baik menggunakan energinya mempersiapkan diri dalam memperkuat daya saing untuk mencari peluang dan menciptakan lapangan pekerjaan baru,†jelas relawan sosial tersebut.
“Tiap individu memiliki kekuatan resilience yaitu kemampuan survival untuk beradaptasi dan muncul sebagai individu baru yang bisa mengatasi beragam masalah di hadapannya. Generasi Z memiliki modal untuk survive, mulai dari kemampuan penguasaan digital tinggi hingga lebih kreatif, mandiri dan memiliki jiwa entrepreneurship. Itu semua yang harus diasah,†papar Binsar Simatupang.
Masuk dalam New Normal, menurut pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) tersebut, kebiasaan baru terhempang mulai aktivitas di luar ruang, akses ke e-commerce, layanan kesehatan dan konsumsi yang semua online. “Maksudnya, selama ini kehidupan kan dalam bisnis tradisional, ke depan serba digital. Di posisi itulah milenial memantapkan kualitas,†tambah fungsionaris FKPPI tersebut.
Binsar Simatupang mengatakan, era pandemi membuat pergeseran lifestyle yang otomatis memunculkan peluang-peluang bisnis yang baru. Di posisi tersebutlah harus dimasuki. (R10/p)