Jakarta
(harianSIB.com)Xiaomi, raksasa teknologi sekaligus produsen
ponsel terbesar di
China, menjadi salah satu perusahaan yang terdampak kebijakan pembatasan baru dari Amerika Serikat terkait perangkat lunak desain
chip.
Mengutip laporan Financial Times dan dilansir dari CNBC Indonesia, langkah tersebut dinilai dapat menghambat ambisi China dalam mengembangkan manufaktur semikonduktor canggih.
Sebagai informasi, Xiaomi baru saja meluncurkan prosesor mobile hasil rancangan sendiri, XRING O1, pada bulan lalu. Chip ini diproduksi dengan teknologi tercanggih 3 nanometer milik Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), dan ditujukan untuk lini ponsel flagship terbaru Xiaomi.
Namun, upaya Xiaomi berpotensi terganjal setelah Bureau of Industry and Security (BIS) bagian dari Departemen Perdagangan AS memerintahkan perusahaan penyedia electronic design automation (EDA) untuk menghentikan penyaluran perangkat lunak ke berbagai perusahaan teknologi di China.
Kebijakan ini memutus akses krusial terhadap perangkat lunak yang menjadi kunci dalam perancangan chip mutakhir.
Dengan pembatasan tersebut, pengembangan chip buatan Xiaomi dikhawatirkan akan mengalami hambatan signifikan, mengingat ketergantungan mereka pada perangkat lunak EDA dari penyedia asal AS yang kini dibatasi.
Meski saat ini chip kustom tersebut baru menyumbang porsi kecil dari penjualan ponsel Xiaomi, sumber internal menyebut bahwa perusahaan tengah menyiapkan strategi jangka panjang untuk memperluas penggunaan chip buatan sendiri di seluruh lini perangkat premium mereka di masa depan.
Perusahaan China lainnya seperti Lenovo, produsen PC terbesar dunia, dan Bitmain, pemain utama di perangkat keras penambangan kripto, juga merancang chip mereka sendiri menggunakan perangkat EDA dari AS dan fasilitas produksi TSMC. Mereka pun menghadapi risiko yang serupa.
Meskipun cakupan larangan baru AS belum sepenuhnya diumumkan, indikasi saat ini menunjukkan bahwa lisensi yang sudah ada mungkin tidak dicabut, tetapi pembaruan perangkat lunak dan dukungan teknis ke depannya akan diblokir.
Pada dasarnya pemerintahan Trump akan membekukan kemampuan pengembangan perusahaan China yang bergantung pada TSMC dan perangkat lunak AS.
TSMC sendiri sudah dilarang memproduksi chip AI canggih untuk perusahaan China, tetapi produksi chip untuk smartphone, tablet, dan aplikasi non-sensitif masih diizinkan berdasarkan pengecualian-hingga saat ini.
Perusahaan teknologi besar seperti Alibaba dan Baidu juga mengembangkan chip internal mereka sendiri, namun sejauh mana dampak larangan EDA terhadap mereka masih belum jelas.(*)