<p>Setelah melakukan penggeledahan selama tujuh jam lebih, Tim Penyidik Kejaksaan Negeri Humbang Hasundutan menemukan dan menyita sejumlah dokumen dan alat bukti terkait dugaan tindak pidana korupsi dari Kantor Dinas Lingkungan Hidup, Rabu 25 September 2024.<br><br>Alat bukti yang disita terdiri dari 58 dokumen, 2 unit laptop dan 1 unit komputer. Barang bukti dikumpulkan dalam satu kotak warna putih dan dimasukkan ke dalam mobil.<br><br>Kepala Seksi Intelijen Kejari Humbahas, Gery Gultom menjelaskan, penggeledahan dan penyitaan barang bukti tersebut bagian dari penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam program pengelolaan sampah tahun 2022 senilai Rp2,5 miliar lebih dan tahun 2023 senilai Rp3,2 miliar lebih.<br><br>Gery mengatakan, dalam penggeledahan ini penyidik menemukan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan peristiwa dugaan tindak pidana korupsi yang sedang mereka tangani.<br><br>Dia menambahkan, barang bukti yang disita akan digunakan dan diserahkan kepada tim ahli sebagai bahan untuk menghitung kerugian negara dalam penanganan kasus tersebut. Dan terkait kasus dugaan korupsi ini, penyidik sudah memeriksa 40 orang saksi.<br><br>Dari pemeriksaan yang telah dilakukan, lanjut Gery, penyidik belum menetapkan tersangka karena masih mengumpulkan mininal 2 alat bukti. Setelah ada keterangan dari saksi ahli terkait kerugian negara, baru dilakukan penetapan tersangka.<br><br>Kepala Dinas Lingkungan Hidup Humbahas, Halomoan JA Manullang saat diwawancarai jurnalis SIB News Network (SNN) mengatakan, akan mengikuti dan menghormati proses hukum yang dilakukan Kejari Humbahas.<br></p>